Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

IHSG Tembus 8.000 Ketika Grafik Menyentuh Harapan

21 September 2025   07:05 Diperbarui: 21 September 2025   07:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

"Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan kepercayaan."  

Dan kepercayaan, dalam dunia pasar modal, adalah mata uang paling berharga.

Rabu, 17 September 2025, menjadi hari bersejarah bagi pasar modal Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak IHSG diluncurkan pada 1983, indeks harga saham gabungan menembus angka psikologis 8.000 poin. 

Bukan karena euforia sesaat, tapi karena sinyal kepercayaan yang mulai menguat, baik dari dalam negeri maupun dari mata dunia luar.

IHSG ditutup di level 8.025,18, naik 0,85% dari hari sebelumnya. Volume transaksi mencapai 39,42 miliar lembar saham dengan nilai Rp18,10 triliun. Sebanyak 380 saham menguat, 335 melemah, dan 241 stagnan.

Apa yang Mendorong Lonjakan Ini?

Kenaikan IHSG bukanlah kebetulan. Ia lahir dari pertemuan berbagai faktor:

  • Pemangkasan BI Rate ke 4,75% oleh Bank Indonesia, memberi ruang likuiditas dan mendorong risk appetite investor.  
  • Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, yang mendorong arus modal ke emerging markets seperti Indonesia.
  • Reshuffle Kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto, yang meski bersifat netral secara politik, memberi sinyal stabilitas dan arah baru.  
  • Kinerja emiten sektor teknologi, konsumer, dan perbankan yang menunjukkan pemulihan pasca tekanan global.

IHSG bukan hanya cermin dari nilai saham, tapi juga barometer dari harapan kolektif: bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh, bahwa investor percaya, dan bahwa kebijakan fiskal mulai menyentuh denyut riil.

Di Balik Angka: Apa yang Perlu Diwaspadai?

Namun, di balik grafik yang menanjak, ada pertanyaan mendalam:

  • Apakah kenaikan ini didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat?  
  • Apakah pelaku usaha kecil dan menengah ikut merasakan dampaknya
  • Apakah ini awal dari pertumbuhan inklusif, atau hanya perputaran likuiditas di papan atas?

Investor asing tercatat masih melakukan net sell, termasuk pada saham-saham unggulan seperti BBCA dan BMRI. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan lokal belum sepenuhnya menular ke luar negeri. 

Pasar juga menanti kejelasan roadmap fiskal 2026 dan realisasi penyaluran Rp200 triliun ke sektor produktif.

Analis menyebut bahwa untuk rerating jangka menengah, dibutuhkan "3P":  

Policy clarity, Proof of transmission, dan Prudence.

Koboi Keren atau Koboi Cermat?

IHSG menembus 8.000 memang keren. Tapi koboi pasar modal yang sejati bukan hanya berani menunggangi momentum, tapi juga cermat membaca arah angin. Karena pasar bukan arena rodeo, melainkan ekosistem harapan, risiko, dan keberpihakan.

Penutup: Dari Grafik ke Kehidupan

Semoga pencapaian ini bukan hanya angka, tapi awal dari pertumbuhan yang lebih adil dan berkelanjutan.  

Semoga pasar modal tidak hanya menjadi tempat bermain investor besar, tapi juga ruang pembiayaan bagi pelaku usaha kecil.  

Dan semoga kita tidak hanya merayakan grafik, tapi juga menjaga agar ekonomi benar-benar berdenyut di kehidupan rakyat.

Karena di balik indeks, ada cerita. Di balik saham, ada keluarga.  Dan, di balik pasar, ada masa depan yang harus kita jaga bersama.

Akhir pekan ini, IHSG ditutup di level 8.051,11, mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Kapitalisasi pasar melonjak ke Rp14.632 triliun, dan investor asing membukukan net buy jumbo senilai Rp2,87 triliun. Volume transaksi harian mencapai 50,14 miliar lembar saham dengan nilai Rp69,5 triliun.

Ini bukan hanya penutupan pekan, tapi pembuka harapan.  

Semoga awal pekan mendatang semakin moncer, bukan hanya di layar bursa, tapi juga di meja makan rakyat.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Bintaro Jaya -- 21 September 2025

_______________________

Sumber Data Valid:

  • Suara.com -- IHSG Tembus 8.025, Didorong Penurunan BI Rate dan Ekspektasi The Fed  
  • iNews.id -- IHSG Ditutup di 8.025, Transaksi Rp18,10 Triliun  
  • CNN Indonesia -- IHSG Tembus 8.000 di Tengah Reshuffle Kabinet  
  • MSN -- Investor Asing Masih Jual Saham BBCA, BMRI Meski IHSG Naik  
  • Kontan.co.id -- IHSG Bertahan di 8.000, Pasar Tunggu Efek Kredit Riil

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun