Saat mendampingi usaha mikro & kecil di bazar, saya melihat sendiri mereka datang dengan motor bebek, membawa kardus berisi produk seadanya.
Sementara saat mendampingi usaha menengah, saya menyaksikan mereka bongkar barang dengan truk kontainer.
Maka jelas, strategi pemasaran mereka tidak mungkin sama. Menyatukan seluruh segmen ini hanya akan menimbulkan oversimplifikasi yang membingungkan pemerintah, lembaga keuangan, bahkan pelaku usaha itu sendiri.
Penutup
UMKM memang istilah populer, tetapi di baliknya terdapat dunia yang berlapis-lapis. Usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki tantangan, strategi, dan kebutuhan pemasaran yang sangat berbeda.
Kalau kita ingin UMKM benar-benar naik kelas, maka saatnya kita berhenti menyamaratakan, dan mulai merancang strategi yang tepat sasaran sesuai kelas usaha.
Karena bagi seorang pedagang mikro, satu pelanggan baru adalah kehidupan. Bagi pengusaha kecil, satu komunitas baru adalah kesempatan. Dan bagi pengusaha menengah, satu pasar baru adalah lompatan besar.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI