Terkadang juga karena budaya Indonesia, sering hanya untuk keluarga sendiri atau golongannya sendiri. Tidak untuk semua rakyat Indonesia. Bahkan Bansos saja tidak tepat sasaran, hanya untuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan.
Menuju Keadilan yang Seimbang
Isu gaji DPR dan guru honorer seharusnya tidak dilihat sebagai siapa yang lebih pantas diberi penghargaan, tetapi bagaimana negara menyeimbangkan prioritas. Pandanglah mereka sebagai sesama manusia yang sama-sama perlu makan dan perlu sejahtera.
DPR tetap perlu mendapatkan gaji yang layak agar tidak tergoda korupsi atau gratifikasi. Tetapi di sisi lain, guru, khususnya guru honorer, harus mendapat perhatian lebih serius, baik dari sisi penghasilan maupun kesejahteraan.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa. Bila guru merasa dihargai secara finansial dan sosial, mereka akan mengajar dengan lebih tenang, penuh dedikasi, dan mampu menghasilkan generasi unggul.
Sebaliknya, jika guru terus berada dalam kondisi hidup pas-pasan, maka motivasi dan kualitas pendidikan bisa terganggu.
Kisah gaji DPR RI dan gaji guru honorer sejatinya adalah cermin bagaimana kita menempatkan prioritas dalam kehidupan bernegara. Anggota DPR memang penting, tetapi guru honorer jauh lebih menentukan arah masa depan.
Sudah saatnya kita tidak sekadar membandingkan, melainkan mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang adil dan seimbang. Kesejahteraan guru harus menjadi perhatian utama, bukan hanya slogan. Dengan begitu, penghargaan terhadap profesi di Indonesia akan benar-benar mencerminkan nilai keadilan dan kepedulian pada masa depan bangsa.
Hal ini juga penting untuk menjaga persatuan Indonesia, agar tidak sampai tercerai-berai seperti isu yang belakangan mulai mencuat. Jangan biarkan ketidakpuasan semakin menumpuk hingga berkembang menjadi pikiran berbahaya, seolah-olah jalan keluar yang terbaik adalah mendirikan negara sendiri.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI