Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hujatan Barbar Netizen Indonesia

7 Februari 2024   07:04 Diperbarui: 7 Februari 2024   07:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/justinjoshevano/630b35d9e099ec6542741be2/kesetaraan-gender

Sementara kita belum berbulat apa-apa, atau hanya berbulat satu tindakan saja yang areanya sangat terbatas, sedangkan ibu Megawati berbuat untuk negara yang luasnya hampir dua juta kilometer dan penduduknya lebih dua ratus juta orang?

Penyiapan Puan Maharani sebagai capres itu sudah lama dia persiapkan, salah satunya dengan baliho 'Kepak Sayap Kemerdekaan' dan pembagian sembako, yang mencadangkan Puan Maharani sebagai calon presiden RI. Tetapi melihat hasil survey dan polling, ibu Megawati tidak memaksakan kehendaknya atau melakukan kemauan pribadinya.

Dia tidak melakukan seperti orang lain, yang memaksa anaknya menjadi penerus kekuasaan politik dengan manuver macam-macam. Tetapi dia memikirkan akar rumput, kecintaannya. Untuk hal yang diperjuangkannya.

Ini menunjukkan sikap negarawan sejati dan sangat matang. Dia lebih cinta rakyat Indonesia, dengan mendengarkan suara rakyat. Maka Ganjar Pranowolah yang diusungnya. Demikian juga dalam menunjukkan wakil, dia bisa saja menunjukkan dari PDI-P, karena toh suaranya cukup. Tetapi tidak dia lakukan, dia mau mengajak partai atau ormas lain untuk berkoalisi.

Perlu diingat, karena Ibu Megawati juga maka ada bisa pemilihan Presiden langsung, karena Ibu Megawati juga bisa ada banyak Partai, karena Ibu Megawati juga maka ada Mahkamah Konstitusi, dan juga karena Ibu Megawati juga ada penghargaan kepada anggota KPU yang diatur secara undang-undang, meskipun sekarang tidak dijalankan oleh Presiden Jokowi, tetapi undang-undangnya belum di cabut.

Ibu Megawati menyarankan sayur untuk di rebus atau di bakar sewaktu minyak goreng naik, maka banyak pihak yang marah. Sebenarnya itu mudah, tidak mau ya jangan diikuti. Begitu saja kok repot. Kan maksudnya untuk kebaikan masyarakat juga, kenyataannya sekarang saja sudah ada anak yang berumur dua puluh tahun yang mengidap penyakit jantung, kolesterol dan gula darah tinggi.

Begitu juga masalah stunting, kenyataannya penduduk Indonesia secara rata-rata terpendek di dunia. Itu harus kita akui. Jadi sarannya agar anak-anak kita itu bisa tinggi, itu memang wajar. Minimal lebih tinggi dari Bapak dan Mamaknya.

Demikian juga dia mengharapkan anak-anaknya tinggi dan ganteng serta punya kerjaan, kan maksudnya untuk kebaikan kita juga. Jangan sampai kita jadi pengangguran dan tidak bisa mengongkosi keluarga. Kalau kita tidak suka, tinggal kita tidak ikuti saja, mengapa harus menyerang Ibu Megawati?

Termasuk juga ibu-ibu yang hobi ngerumpi, itu memang fakta. Kapan mereka  sempat mengurus keluarganya dan anak-anaknya jika waktunya dihabiskan untuk gibah saja?

Yang lebih penting juga, pada masa presiden Ibu Megawati Soekarnoputri lah maka persentase 30% Perempuan ditetapkan dalam keikutsertaannya di legislatif. Memang kebijakan itu sudah di mulai sejak jaman presiden Gus Dur, tetapi presiden Megawati lah yang waktu itu menyetujuinya dan menetapkannya dengan Undang-Undang.

Jika tidak suka dengan Ibu Mega dan PDI-P serta kebijakannya, jadilah orang yang elegan dan bermartabat. Artinya dia tidak Suka karena berbeda partai atau berbeda pandangan, itu lumrah. Tetapi hal-hal yang positif dari kebijakan Ibu Mega dan PDI-P, tetap harus dihormati dan diapresiasi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun