Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hutan Terkutuk

30 Mei 2023   19:35 Diperbarui: 30 Mei 2023   19:43 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa peti mati ini bergoncang sendiri?" tanya seorang pria dengan wajah pucat.

"Apakah ada yang menghuni di dalamnya? Ataukah ada kekuatan supranatural yang ingin kita rasakan?" gumam seorang wanita dengan suara gemetar.

Mereka saling pandang, takut dan bingung. Tetapi seiring dengan langkah mereka yang terus berlanjut, goyangan peti mati itu akhirnya mereda. Kelompok itu merasa lega dan meneruskan perjalanan mereka dengan hati-hati.

Namun, semakin jauh mereka berjalan, semakin berat peti mati itu terasa. Pikulan mereka mulai terasa seperti membawa beban yang tidak terbayangkan sebelumnya. Setiap langkah terasa seperti berjuang melawan gravitasi yang kuat.

 Mereka saling membantu dan bergantian memikul peti mati tersebut, tetapi beban itu seakan tidak pernah berkurang.

"Apakah peti mati ini isinya ada yang bertambah? Kenapa begitu berat?" tanya seorang lelaki dengan napas tersengal-sengal.


Wanita-wanita di dalam rombongan tersebut juga merasa kelelahan. Mata mereka penuh kelelahan dan penuh dengan kekhawatiran. Mereka berjalan dengan langkah tergopoh-gopoh, berusaha untuk mencapai tujuan mereka.

Perjalanan mereka berlanjut, melintasi jalan berliku dan licin. Cahaya remang-remang dari bulan yang tertutup awan menjadi satu-satunya sumber cahaya. Mereka meraba-raba dalam kegelapan, tetapi tekad mereka tetap kuat untuk sampai ke tempat tujuan.

Beberapa orang menyalakan senter di kepalanya, sehingga perjalanan mereka tidak tersesat dari jalan tikus yang jarang di lewati itu. Jalan itu penuh hutan yang lebat di kiri dan kanannya, dengan batang sepemelukan orang dewasa.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan, mereka mencapai kuburan. Tanah kuburan yang lembut menyambut mereka dengan keheningan yang mencekam.

Peti mati yang mereka pikul sekarang terasa lebih berat dari sebelumnya, seolah-olah mencoba menahan mereka agar tidak mencapai tujuan akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun