Balada Sang Waktu
Aku adalah sang waktu
Terlahir sebelum ada segala sesuatu,
pada sebuah tempo yang sesingkat-singkatnya,
sebagai irama pada jalan hidup ciptaanNya
Aku pun bertumbuh pada segala ruang
sebagai detik-detik peluang,
tanpa segenggam uang
Meskipun mereka bilang: "Waktu adalah uang!"
Aku sering dirindu,
layaknya sebuah candu
Aku pun sering dirayu
untuk sekedar menunggu
Namun sering kali dilupakan
pada sebuah perjalanan dan perjumpaan
Nanti diingat sebagai kenangan
pada sebuah titik penyesalan dan perpisahan
Aku sang waktu,
akan ada di segala waktu
Kemarin, kini, esok ataupun lusa
aku ada sebagai sahabat di setiap masa
Namun, sayang seribu sayang
Aku tak selalu disayang
dan sering kau buang melayang
Hingga cita, cinta, dan nyawamu terbang melayang
By. Meidy Yafeth Tinangon, Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI