Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Pahit dan Senja yang Menjemput Malam

6 Agustus 2021   17:14 Diperbarui: 6 Agustus 2021   17:46 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kopi pahit dan senja" [Dokpri, MYT 060821]

Biarkan aku menyeruput kopi hitam buatanku yang pahit. Aku ingin berenang dan tenggelam dalam pekatnya hitam. Aku ingin mencumbu dan menikmati manisnya pahit. Jangan kau paksa aku menambahkan gula. Engkau tak tahu, hitam itu manis, dan pahit itu obat.

Biarkan aku tenggelam bersama senja, meninggalkan bisingnya siang, dan menjemput malam dibalik ruang sepi. Jangan kau paksa aku mengubah senja menjadi pagi dan membiarkan malam tanpa arti. Engkau tak tahu, hanya senja yang berani menjemput kegelapan dengan senyum. Dan hanya malam yang menerbangkan bulan dan meledakan gemerlap bintang.

Sesungguhnya hidup tak lengkap tanpa hitam, pahit dan gelap. Jangan kau paksa mengubahnya dalam sekejap. Biarlah hitam tetap hitam dan kebenaran terapung di lautan hitam. Biarlah pahit tetap pahit dan kemenangan menjadi buahnya. Biarlah gelap tetap gelap dan terang terbit menyinari pada waktunya. Semuanya menjadi bermakna, kepada waktu. 

#3of14 #IsomanWriting

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun