Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Mematuk Rindu

27 Februari 2021   00:01 Diperbarui: 27 Februari 2021   00:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri||Pantai Paseng, Kepulauan Sitaro 25022021

Senja, selalu datang
dan membuatku terkagum-kagum,
Meskipun ku tahu bahwa usai membisikan salam perpisahan,
senja 'kan berganti malam glap dan hening, dan sepi

Senja, selalu dirindu dan dipuja-puji
padahal, tak seperti siang,
hadirnya sejenak saja
dan perginya meninggalkan rindu

Jika demikian,
Apa hebatnya sang senja?
Sepertinya tak ada,
meskipun dia selalu dirindu

Sampai suatu ketika di hari itu,
disaat rindu bertebaran di Pantai Paseng,
senja datang dan mematuk rindu
lalu meninggalkanku dalam kagum kepada senja

=====

Pantai Paseng Kepulauan Sitaro, 25022021

[ide judul oleh Ninik Karlalo]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun