Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menjadikan Puasa Sebagai Laboratorium Pengalaman Menyenangkan Bagi Anak

19 Maret 2025   10:15 Diperbarui: 19 Maret 2025   09:14 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Seorang anak kecil yang menggemaskan membaca buku sambil duduk bersama ayahnya di rumah - sumber gambar: istockphoto.com

Selain pola makan, istirahat yang cukup juga sangat penting. Pastikan anak tidur lebih awal agar mereka tidak kesulitan bangun sahur. Aktivitas fisik juga sebaiknya disesuaikan agar mereka tetap aktif namun tidak kelelahan. Menghindari bermain di bawah terik matahari atau mengurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga bisa menjadi solusi yang efektif.

Mengatasi Tantangan dan "Drama" Saat Berpuasa

Saat anak baru mulai berpuasa, wajar jika ada momen-momen di mana mereka mengeluh lapar atau haus. "Drama" kecil seperti ini sering kali menjadi bagian dari proses belajar mereka. Sebagai orang tua, menghadapi hal ini dengan tenang dan sabar adalah kunci agar anak tetap termotivasi.

Alih-alih langsung melarang atau menegur anak yang mulai rewel, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan yang menyenangkan. Membacakan cerita, bermain permainan ringan, atau mengajak mereka membuat jadwal harian Ramadan bisa menjadi cara efektif untuk mengalihkan rasa lapar mereka.

Menggunakan sistem reward atau penghargaan juga bisa menjadi strategi yang menarik. Misalnya, memberikan stiker bintang setiap kali mereka berhasil menjalankan puasa hingga waktu tertentu. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih termotivasi dan memiliki tujuan yang ingin dicapai.

Menanamkan Makna dan Nilai Puasa

Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Orang tua bisa mulai mengajarkan mereka tentang pentingnya bersyukur, berbagi dengan sesama, serta meningkatkan kesabaran dan kedisiplinan.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengajak anak terlibat dalam kegiatan sosial selama Ramadan. Misalnya, mengajak mereka menyiapkan makanan untuk berbuka bersama keluarga atau memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri, tetapi juga tentang kebersamaan dan kepedulian terhadap orang lain.

Selain itu, membangun rutinitas ibadah bersama keluarga seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur'an, atau mendengarkan kisah-kisah inspiratif juga dapat memperkaya pengalaman spiritual mereka selama Ramadan. Hal ini akan membuat mereka memahami bahwa puasa memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar menahan lapar.

Trik Agar Anak Tetap Semangat Berpuasa

Membuat suasana Ramadan menjadi menyenangkan adalah salah satu kunci agar anak tetap semangat menjalani puasa. Salah satu trik yang bisa diterapkan adalah dengan menciptakan tantangan atau permainan seputar puasa. Misalnya, membuat kalender Ramadan dengan target-target kecil yang bisa mereka capai setiap harinya.

Memberikan variasi menu sahur dan berbuka yang menarik juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi anak. Biarkan mereka ikut memilih atau bahkan membantu menyiapkan makanan favorit mereka agar lebih bersemangat menyambut waktu berbuka.

Selain itu, libatkan mereka dalam kegiatan khas Ramadan seperti membuat kartu ucapan atau menghias rumah dengan dekorasi bertema Ramadan. Dengan cara ini, anak akan merasakan bahwa Ramadan adalah momen yang spesial dan layak untuk dinikmati.

Pada akhirnya, mendampingi anak dalam berpuasa memang penuh tantangan, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk membangun kedekatan dan nilai-nilai kehidupan bersama mereka. Dengan pendekatan yang tepat, puasa bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh makna bagi anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun