Sepercik air menetes di ari ini
Menggulung hebat bak sehebat kilat
Tak secepat asa ini yang mulai punah
Awan menggilas raga yang mulai goyah
Aku yang lemah semangat hidup
Aku remaja yang penuh kebimbangan, yang penuh keresahan
Aku selalu menyerah dengan keadaan
Bebatuan merekah melihat tingkah jahiliyahku
Dedaudan berjatuhan melihat kusamnya aku
Bunga-bunga layu mencium aroma kekusutanku
Rerumputan bergoyang, terpana memandang wajah lesuku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!