Mohon tunggu...
Maxi Gepa
Maxi Gepa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa fakultas Filsafat Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.

Menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tua adalah Sejarah

4 Oktober 2022   07:37 Diperbarui: 4 Oktober 2022   07:43 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu pria tua duduk memainkan piano

Tubuhnya mengadap cahaya sembari bercerita:

"Dulu jari-jariku masih lincah menari-nari di atas piano, tapi sekarang sangatlah kaku. Entahlah...!

Setiap kali memainkan piano hari selalu lebih cepat dari biasanya. 

Sampai-sampai takbisa kubedakan pagi yang serupa siang serupa malam

Aku tidak mengenal dunia, karena dunia tak perlu dikenal

Aku tak pernah bermimpi, karena mimpi tidak membutuhkanku

Aku mengenal bunyi, bunyi ratapan dan bunyi kebahagiaan

Do re mi fa sol la si do adalah hidup yang setiap hari kualami"

Wajah mengkerut, kelopak mata gugur, dan tua adalah sejarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun