Aku ingin pulang ...Â
Rembulan dikekang malam. Langit tak lagi terbentang bahkan hanya untuk mempertontonkan bintang-bintang
Aku ingin pulang ...
Hilang jejak dikandung badan. Menyulam aksara ternyata sesulit mengujar rasa, kecewa menjelma jadi tawa
Aku ingin pulang ...
Hujan tak lagi datang dan kita tak lagi saling bertemu pandang. Semoga rindu tertap terjaga dalam lelap yang paling tenang
Aku dijalan hilang ...
Pintu-pintu  sudah ditutup rapat. Aku memasuki waktu dimana tuan-tuan tanah dirasuki tidurnya yang paling eratÂ
Di luar Purnama tak tenang ...
Ketika pendatang mengadili seorang puan akan jati diri dan pekerti yang  ditanggalkan oleh sebuah distorsi, adalah asumsi menjadi musuh terbesar sebuah substansi dari seorang pandita dewi
Puan melenggang pulang ...
Biduk kesah mengambang dibawa pulang gelombang, lebur kenangmu membara arang. Ragu lekang, hati meluntang.