Mohon tunggu...
Venty Mahendra
Venty Mahendra Mohon Tunggu... Freelancer - A perfectionist ambitious girl

A bunch of thoughts of a lonely perfectionist ambitious girl who writes all the overthinking and her negative thoughts in a poetry.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puan Membara Arang

7 Agustus 2021   05:56 Diperbarui: 7 Agustus 2021   14:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingin pulang ... 

Rembulan dikekang malam. Langit tak lagi terbentang bahkan hanya untuk mempertontonkan bintang-bintang

Aku ingin pulang ...

Hilang jejak dikandung badan. Menyulam aksara ternyata sesulit mengujar rasa, kecewa menjelma jadi tawa

Aku ingin pulang ...

Hujan tak lagi datang dan kita tak lagi saling bertemu pandang. Semoga rindu tertap terjaga dalam lelap yang paling tenang

Aku dijalan hilang ...

Pintu-pintu  sudah ditutup rapat. Aku memasuki waktu dimana tuan-tuan tanah dirasuki tidurnya yang paling erat 

Di luar Purnama tak tenang ...

Ketika pendatang mengadili seorang puan akan jati diri dan pekerti yang  ditanggalkan oleh sebuah distorsi, adalah asumsi menjadi musuh terbesar sebuah substansi dari seorang pandita dewi

Puan melenggang pulang ...

Biduk kesah mengambang dibawa pulang gelombang, lebur kenangmu membara arang. Ragu lekang, hati meluntang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun