Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Kamus Patah Arang

1 Maret 2024   12:39 Diperbarui: 2 Maret 2024   18:30 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin saja kita masih terngiang
Pada satu ungkapan, bahwa sesungguhnya kita hanyalah debu
Meski telah tua, reyot, renta nan kelabu
Dan, coba tengoklah ke belakang, ke masa silam
Yang tak seorangpun kuasa untuk menghapuskannya

Meski telah memulai dengan lembaran baru
Guratan masa lalu itu tak terhapus begitu saja
Walau telah dicoba dan dicoba
Menuruti apa yang hendak dimau
Namun, percikan kecil itu mematik
Hingga harus berlapang dada, selapang-lapangnya

Ya, tersinggung dan terusikkah mereka?
Entahlah, karena setiap pilihan yang diambil
Betapa senantiasa mengandung risiko  ...

Begitukah?

Sampaikanlah dan selesaikanlah, segala sesuatunya
Dengan cara yang seindah-indahnya
Seperti itukah yang dimau?

Selagi mentari tak pernah lelah menyinari bumi
Jalani saja, semua pasti ada akhirnya ...

*****

Kota Malang, Maret di hari pertama, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun