Mohon tunggu...
maulana syafiq arkan
maulana syafiq arkan Mohon Tunggu... Universitas Negeri Jakarta

Aan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menembus Hiruk Pikuk Langit Jakarta Dengan Sehelai Hijab

29 April 2025   20:10 Diperbarui: 29 April 2025   20:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjualan Hijab di Instagram @zakicollectionn (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Modernisasi manajemen bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Memperkuat identitas merek, membangun kanal distribusi online, dan beradaptasi dengan gaya komunikasi digital adalah langkah-langkah strategis yang harus segera diambil jika Zaki Collection ingin naik ke level berikutnya.

Refleksi Akhir Belajar dari Lapak Kecil yang Tak Pernah Kecil Maknanya

Zaki Collection bukan sekadar kisah tentang menjual hijab dari lorong sempit Tanah Abang. Ia adalah potret hidup dari sebuah keteguhan, dari keberanian untuk tetap melangkah meski dengan modal terbatas, dari tangan-tangan sederhana yang menjahit bukan hanya kain, tapi juga harapan. Di dunia bisnis yang kerap didominasi oleh angka besar dan strategi canggih, Zaki Collection mengingatkan kita bahwa fondasi terkuat dari sebuah usaha adalah ketulusan dan ketekunan.

UMKM ini tidak lahir dari kemewahan. Ia tumbuh dari kekompakan keluarga, dari relasi yang dibangun dengan pelanggan, dan dari kepekaan membaca zaman meski dengan alat seadanya. Ia bertahan karena tahu cara mendengar, berkembang karena mau belajar, dan menyesuaikan diri karena tidak takut berubah.

Melalui studi kelayakan ini, kita tidak hanya menilai kelayakan sebuah bisnis, tetapi juga menyelami nilai-nilai yang kadang terlupakan dalam dunia wirausaha: kejujuran, ketulusan, dan keberanian untuk bertumbuh. Bahkan usaha kecil pun bisa dianalisis, disusun ulang, dan diarahkan menuju masa depan yang lebih strategis dan berkelanjutan.

Dan barangkali, kisah Zaki Collection bisa menjadi suluh bagi ribuan UMKM lain yang sedang berjalan di jalur serupa menyusuri lorong sempit dengan harapan besar. Mereka yang selama ini merasa kecil, ternyata hanya butuh sedikit keyakinan bahwa mereka pun bisa besar.

Kini pertanyaannya adalah...
Berapa banyak lagi lapak-lapak kecil di sekitar kita yang menyimpan cerita besar, namun belum sempat kita lihat lebih dekat.
Apakah Anda sudah menemukannya? Atau mungkin... justru Anda sedang membangunnya sendiri?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun