Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Belajar dari Swedia: Meninjau Kembali Definisi Literasi dan Esensi Buku Fisik

19 April 2025   12:58 Diperbarui: 21 April 2025   21:11 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa swedia kembali ke buku cetak|sumber gambar:https://www.independent.co.uk

Literasi bukan sekedar kemampuan membolak-balikkan lembaran buku sampai tuntas. Di lapisan terluar, literasi adalah kemampuan mengakses ilmu dan merubah kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik.

Pertanyaan selanjutnya, perlukah pemerintah Indonesia meniru langkah pemerintah Swedia?. Lebih lanjut, sudah tepatkah langkah pemerintah berencana membangun lebih banyak sekolah unggul di seluruh Indonesia?

Fondasi literasi keluarga Indonesia masih rapuh. Fungsi keluarga sebagai gerbang literasi mesti dikuatkan sebelum melangkah ke lapisan luar. Membangun sekolah unggul jelas penting, namun membangun literasi di lapisan dasar jauh lebih penting. 

Referensi Bacaan :

1. As Sweden shifts back to books, is India next in the digital learning struggle? [link 1]

2. Switching off: Sweden says back-to-basics schooling works on paper [link 2]

3. Sweden brings more books and handwriting practice back to its tech-heavy schools [link 3]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun