Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

"Working Mom" dan Perkembangan Kognitif Anak

17 Oktober 2022   22:04 Diperbarui: 21 Oktober 2022   05:17 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu pekerja | Sumber: Shutterstock

Saat anak merasa disayang oleh seorang ibu melalui sentuhan, pelukan dan tatapan dengan ekspresi cinta, produksi hormon oksitosin meningkat pada bayi. 

Sebuah penelitian tahun 2019 berjudul Oxytocin and early parent-infant interactions: A systematic review menunjukkan bahwa sentuhan aktif seorang ibu dan ayah pada bayi melalui interaksi fisik dapat membentuk kedekatan batin orangtua dan anak. 

Hormon oksitosin juga disebut dengan hormon kasih sayang. Betapa tidak, hormon ini baru bisa diproduksi saat seseorang merasa disayang. Coba saja rasakan ketika dipeluk oleh orang yang anda sayangi, bagaimana perasaan pada momen tersebut? tentu sulit dijelaskan.

Ketika seorang anak dari saat terlahir sering mendapat sentuhan fisik dari kedua orangtua terutama sang ibu, sudah barang tentu anak akan tumbuh menjadi sosok periang, terlebih ketika orangtua terus memberi rasa cinta kepada anak dengan perhatian yang cukup.

Berbeda ketika seorang anak diabaikan, bahkan condong ditelantarkan begitu saja tanpa sentuhan fisik dan kasih sayang maka hormon oksitosin tidak bisa diproduksi di dalam tubuh anak. Alhasil, anak akan tumbuh menjadi sosok pemurung dan mudah gelisah dan sulit berinteraksi dengan orang lain. 

Satu hal yang juga tak kalah menarik, hormon oksitosin juga aktif saat seorang ibu menyusui anak. Sentuhan fisik saat anak digendong, ditambah dengan tatapan kasih sayang saat anak menghisap air asi dari payudara ibu menghadirkan kenyamanan bagi seorang anak.

Sebenarnya, salah satu hikmah dari menyusui adalah hadirkan kedekatan emosional antara ibu dan anak dari tatapan kasih sayang empat mata yang saling berpaspasan didukung oleh sentuhan fisik kedua tangan ibu.

Tentunya hal ini tidak bisa didapat oleh bayi yang tidak meminum asi aktif langsung dari kedua payudara ibu. Seringkali seorang ibu hanya terfokus pada kualitas asi, sehingga banyak yang lupa akan manfaat sentuhan dan tatapan fisik yang nilainya tidak bisa digantikan dengan sebotol susu dalam dot.

Referensi bacaan 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun