Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

"Working Mom" dan Perkembangan Kognitif Anak

17 Oktober 2022   22:04 Diperbarui: 21 Oktober 2022   05:17 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu pekerja | Sumber: Shutterstock

Selain itu, interaksi dengan teknik bermain peran, menunjukkan ekspresi wajah, melakukan aktivitas bersama merupakan cara paling sederhana untuk membentuk kemampuan kognitif yang baik pada anak.

Jika seorang ibu jarang berinteraksi dengan anak karena faktor kesibukan di luar rumah maka mereka akan kehilangan kesempatan besar untuk menstimulasi kognitif anak selagi otak anak dalam masa perkembangan aktif.

Ini tentunya tidak hanya berlaku pada working mom, ibu yang berada 24 jam di rumah tapi tidak mengajak bayi berbicara atau dengan kata lain lalai membersamai anak dengan mengajak anak beraktivitas dan bermain juga kehilangan kesempatan untuk membangun kemampuan kognitif yang baik pada anak.

"the brain is largely turned on and built through social interaction"

Perkembangan otak yang sehat sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Ini bermakna bahwa koneksi antar neuron di dalam otak tidak terjadi jika anak tidak diajak berbicara melalui aktivitas di dalam rumah. Akibatnya, anak akan menarik diri untuk membangun kontak atau komunikasi bersama orang lain ketika dewasa. 

Anak-anak yang sangat jarang diajak berkomunikasi oleh orang tua saat kecil, terutama sang ibu akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain ketika berinteraksi dengan banyak orang.

Anak membutuhkan dua tipe kasih sayang dari kedua orangtua, yaitu: kasih sayang secara fisik dan emosional. Nah, banyak orangtua yang mampu menyeimbangkan kedua tipe kasih sayang ini.

Khususnya bagi working mom, interaksi fisik bersama anak akan terbatas jika harus berangkat kerja pagi dan pulang malam. Apalagi jika seorang ibu mengalami depresi atau stres karena kerjaan, maka kasih sayang emosional juga tidak diterima anak secara utuh.

Kasih sayang fisik bisa dengan mudah diberikan saat berkomunikasi dan beraktivitas bersama anak, dari tatapan, pelukan, gendongan, dan ciuman adalah bentuk kasih sayang secara fisik.

Adapun kasih sayang secara emosional didapat anak dari hubungan kedekatan anak orangtua dan anak yang juga bermula dari kedekatan secara fisik. 

Hasil penelitian dari Duke University Medical School tahun 2010 mengungkapkan fakta bahwa bayi yang mendapat perhatian dan kasih sayang secara fisik dari orangtua tumbuh menjadi anak periang, mampu melewati tantangan, dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih sedikit. 

Penelitian ini juga memberi sebuah informasi bagi orang tua bahwa, interaksi ibu dan anak di masa 0-12 bulan memberikan dampak signifikan pada seorang anak ketika dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun