Mohon tunggu...
Qalam Jalanan
Qalam Jalanan Mohon Tunggu... Jurnalis - menulis untuk membagi

pengelana yang mencoba mengais makna dari setiap langkahnya, menulis untuk bukti pengamalan pemahamannya, jangan di anggap pintar saya adalah manusia tanpa pengetahuan apapun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Komponen Mencintai

26 Februari 2020   06:21 Diperbarui: 26 Februari 2020   08:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

klik untuk kunjungi blog pribadi saya

Kata Bapak dalam se seruput kopi,

"nak, dalam mencintai mereka yang memiliki emosi pasti mati."

"Bapak itu laki-laki yang paling hebat juga paling bodoh,"

kata ibu dalam irisan bawang terakhirnya


Ku pamit pergi,

mencari  apa yang harus ku temui

"Pak aku pergi mau berlatih menahan emosi."

pamitku pagi tadi.

Kakiku menyentuh duri di jalan

mulutku tersenyum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun