Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pemuja dan Dirinya

20 September 2025   03:21 Diperbarui: 20 September 2025   00:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemuja dan Dirinya

Siang menghampiri debu
Serpih terlempar dari proyek baru
Sebuah patung, di sebuah halaman
Rumah berpagar hitam, aksen ulir anyaman

Seorang duduk pada tahta gagah
Seperti orang yang sedang duduk itu
Buatlah serupa diriku
Yang anggun lagi indah

Burung kicau di sangkarnya
Menciap coba berkata

Kau jangan
Banyak angan-angan
Memuja diri
Perosok sendiri

Bukankah diriku yang paling sesuai untuk segala pilihan?
Mampu lagi cakap, tangkas dan trengginas, mengagumkan!

Burung dari sangkarnya lepas,
Menarik rambut kepalanya dikibas
Adakah hendak mengelak
Jika kemampuan tidak berpihak?

Jogja, 20 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun