Pemuja dan Dirinya
Siang menghampiri debu
Serpih terlempar dari proyek baru
Sebuah patung, di sebuah halaman
Rumah berpagar hitam, aksen ulir anyaman
Seorang duduk pada tahta gagah
Seperti orang yang sedang duduk itu
Buatlah serupa diriku
Yang anggun lagi indah
Burung kicau di sangkarnya
Menciap coba berkata
Kau jangan
Banyak angan-angan
Memuja diri
Perosok sendiri
Bukankah diriku yang paling sesuai untuk segala pilihan?
Mampu lagi cakap, tangkas dan trengginas, mengagumkan!
Burung dari sangkarnya lepas,
Menarik rambut kepalanya dikibas
Adakah hendak mengelak
Jika kemampuan tidak berpihak?
Jogja, 20 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI