Puisi ialah simbol bagaimana aku mencintaimu.
Membuat rumit semua yang telanjur indah.
Setiap malam kubuat kata-kata menyerupai dirimu;
salah satu pengantar tidur terbaik ketika lelah.
Kudengar semua cerita tentangmu sembari tubuh merebah.
Sebagai tokoh utama yang kau selalu kunantikan.
Tawa gemasmu sering memaksa hatiku untuk menyerah.
Di pangkuanmu, kertas menjadi penuh kata-kata rentan.
Sekali lagi, aku selalu suka mengenangmu.
Seseorang yang telah menghilang dan enggan ditemukan.
Tidak lain dan tidak bukan, aku hanya rindu.
Perempuan termanis yang sengaja pergi meninggalkan.
Lalu-lalang kata-kata di pikiran memang suka keramaian.
Membuat sepi seisi kamar yang kunamai hati.
Aku adalah jendral yang telah gagal di medan pertempuran.
Kini sedang memperjuangkan sosok yang tidak ada di sisi kanan atau kiri.
Aku sendiri,
di barisan kata-kata yang menyerupaimu.
Aku mencintainya seperti aku mencintaimu.