"Gue kagak takutttt ciieee...,gue kan bukan pramugari Garuda!!"
Pintu pos penjagaan mendadak dibuka dari dalam, muncul dua orang laki-laki berseragam sedang mengobrol diiringi suara tertawa-tawa, salah satunya berpangkat letnan, badannya besar hitam legam. Kalung berbentuk rantai tebal dan besar berbahan emas murni menggantung di leher, cincin akik menghiasi di setiap jemarinya dan betapa kagetnya dia melihat Bagasiwi berdiri disana,
"Daddy...sedang apa disini!!" serunya lalu bergegas mendekati Bagasiwi, tangannya melambai, pantatnya bergoyang saat berjalan dengan cepat, menerombol dua petugas tadi yang menghalangi jalannya, yang hampir terjengkang karena terobosan tiba-tiba dari si Letnan, yang begitu mendengar sambutan si Letnan itu, kagetnya bukan kepalang dan hanya bisa berdiri melongo terperangah, keringat dinginpun berkotos-kotos keluar dari pori-pori tubuh mereka yang mematung.
Sedangkan anak buah yang tadi bersamanya keluar dari dalam pos mulai curiga melihat kejanggalan sikap dua petugas itu, namun dia tidak bisa menebaknya, dan tidak ingin bertanya.
Sementara itu Bagasiwi hanya bisa menjelaskan dengan singkat kepada si Letnan, karena dirinya sedang terburu-buru, tanpa menyinggung perilaku menyakitkan dari dua petugas tadi.
Akhirnya si Letnan itu memanggil dua petugas yang masih mematung itu,
"Mungkin kalian belum mengenal, maklum karena beliau tidak pernah bepergian, beliau ini adalah pemilik jasa pengiriman Kuda Terbang, beliau adalah mertuaku."
Dua petugas itu dari tadi sudah menduga-duga, mendengar penjelasan si Letnan langsung berbarengan berteriak, "Siappp komandannn...!!"
Si Letnan mengerutkan keningnya, "Kalian woles sajalah, tidak perlu sok semangat gitu di depan mertuaku. Santuyyy..."
"Siappp komandannn...!!" bahkan hampir menjerit, mereka menjawab ucapan si Letnan
Si Letnan pun geleng-geleng kepala, lalu berbisik kepada Bagasiwi, sambil matanya melirik kearah petugas yang tadi mencekik dan menelikung Bagasiwi,