Publik perlu mendesak partai-partai untuk tidak semuanya masuk ke koalisi pemerintah. Demokrasi sehat butuh penyeimbang yang kritis.
Partisipasi Anak Muda
Anak muda tidak cukup hanya turun ke jalan. Kita perlu hadir dalam ruang politik formal: partai, parlemen kampus, bahkan pemilu legislatif. Perubahan harus dilakukan dari dalam, bukan hanya dari luar pagar DPR.
Reformasi Aparat
Tragedi Affan adalah bukti bahwa aparat masih gagap menghadapi demokrasi jalanan. Pelatihan berbasis HAM dan mekanisme akuntabilitas yang tegas adalah harga mati.
 Penutup
Saya ikut prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Seruan "Bubarkan DPR" memang menggema, tetapi sebagai alumni Ilmu Politik saya percaya bahwa jalan keluar terbaik bukanlah destruksi, melainkan reformasi yang nyata dan terukur.
Kasus tragis Affan Kurniawan menjadi pengingat pahit bahwa nyawa rakyat kecil sering kali menjadi korban dalam pusaran konflik politik dan kebijakan yang timpang. Jika DPR masih ingin dipandang sebagai simbol demokrasi, mereka harus segera berbenah---bukan sekadar berlindung di balik konstitusi, tetapi benar-benar menghadirkan keberpihakan pada rakyat.
Lalu pertanyaannya: langkah apa yang paling mendesak agar DPR kembali dipercaya rakyat---transparansi, penguatan oposisi, atau peningkatan partisipasi politik generasi muda?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI