Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Rahmatullah Safrai

Founder Sekumpul EduCreative dan Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ngebet Hutang Rp300 Miliar Bangun JLU, Kepentingan Siapa?

19 September 2025   16:38 Diperbarui: 19 September 2025   16:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JLU di Kelurahan Purwakarta yang sudah tertutup tanaman (foto Pram) 

Kalau kita bicara pembangunan, Kota Cilegon punya rekam jejak yang bisa dijadikan cermin. Lihat saja Jalan Lingkar Selatan (JLS). 

Dulu, ia dielu-elukan sebagai proyek prestisius pertama sejak kota ini berdiri. Panjangnya 15,8 kilometer, menghubungkan Pondok Cilegon Indah sampai Ciwandan. 

Waktu itu, semua orang percaya, jalan ini akan membuka akses industri, menggerakkan ekonomi, bahkan jadi kebanggaan baru.

Tapi setelah bertahun-tahun, apa yang tersisa? Jalan berlubang di sana-sini, aspal retak seperti kulit yang dibiarkan kering tanpa perawatan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dijanjikan tak juga nampak. 

Sementara itu, kita masih mengingat bagaimana proyek ini sempat menyeret sejumlah pejabat ke meja hijau karena kasus korupsi.

JLS memang memudahkan mobilisasi truk-truk industri. Tapi, di sisi lain, ia membuka peluang baru seperti maraknya galian C yang menggerogoti bukit-bukit di Cilegon Selatan, merusak ekologi yang tak mungkin pulih dalam waktu dekat.

Sekarang, Wali Kota Cilegon kembali melambungkan wacana pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU). Bedanya, kali ini ada kabar mengejutkan, proyek itu mau dibiayai lewat utang Rp300 miliar.

Angka itu sebenarnya kecil jika dibandingkan kebutuhan nyata membangun JLU sampai rampung. Hitungan sederhana saja, Rp300 miliar kemungkinan hanya cukup membangun beberapa kilometer. 

Sisanya? Entah siapa yang mau menambal. Realisasi PAD mampet. Tapi yang pasti, cicilan utang dan bunga tetap harus dibayar.

Persoalan makin pelik ketika lahan yang akan dilewati JLU saja belum tuntas dibebaskan. Pemilik tanah tentu tahu diri, harga lahan otomatis naik begitu tahu jalur strategis akan lewat di situ. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun