Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

[Pernikahan Bahagia] Kekuatan Memaafkan

20 September 2021   09:00 Diperbarui: 21 September 2021   16:21 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan bahagia (Foto: Shutterstock via lifestyle.kompas.com)

Saya masih ingat saat pastor itu mengatakan "forgive" lebih dari satu kali. Bagi saya itu menunjukkan seolah bahwa saya harus memaafkan dan memaafkan lagi dan lagi.

Kata itu seperti "kunci" dari semua masalah yang mungkin saya hadapi nantinya. Pokoknya saya merasa aneh dan tak percaya, apa iya memaafkan itu bisa menyelesaikan masalah?

Pernikahan bahagia dengan memaafkan. (Foto : pixabay.com/miltonhuallpa95)
Pernikahan bahagia dengan memaafkan. (Foto : pixabay.com/miltonhuallpa95)

Seiring waktu berjalan, ada saat-saat di mana pernikahan menghadapi ujian dan badai. 

Di sini saya baru mulai sedikit paham maksud pesan pastor. Rasanya tak ada pernikahan yang mulus, kecuali dalam dongeng.

Hidup memang selalu memberikan pilihan, pun saat tak ada pilihan. Sesuai iman yang saya pegang, tak ada pilihan selain merawat pernikahan hingga maut memisahkan.

Mengapa saya lebih menyebut "merawat" dan bukan "mempertahankan"? Ya, karena bagi saya pernikahan seperti tumbuhan yang hidup. Dari biji atau tunas, dia harus bertumbuh terus supaya berbuah.

Kata "mempertahankan" bagi saya lebih terlihat ada beban dan keterpaksaan. Jadi, saya lebih suka dengan istilah merawat pernikahan.

Kembali ke masalah merawat pernikahan. Jujur, saya tak tahu bagaimana caranya. Sama seperti banyak orang, saya menjalani apa yang harus dijalani. Sesederhana itu.

Sayangnya, saat menjalani semua proses itu tidak sesederhana yang kita pikirkan. Ada kejenuhan dan berbagai konflik juga pikiran liar yang menggugat dalam hati.

Dari situlah, seringkali komitmen pernikahan menjadi goyah. Sesuatu yang kecil bisa menjadi besar dan sebaliknya. Cinta seperti tergerus karena kesalahan pasangan yang ada atau mungkin "diada-adakan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun