Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

[Pernikahan Bahagia] Kekuatan Memaafkan

20 September 2021   09:00 Diperbarui: 21 September 2021   16:21 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan bahagia (Foto: Shutterstock via lifestyle.kompas.com)

Tak Ada yang Sempurna

Jika kehidupan pernikahan adalah sebuah perjalanan, terkadang ada saatnya merasa lelah. 

Tak jarang orang memperlihatkan "fake harmony" di media sosialnya. Mungkin ingin mencitrakan sebuah kebaikan padahal sebenarnya melelahkan.

Kekuatan memaafkan (Foto : pixabay.com)
Kekuatan memaafkan (Foto : pixabay.com)
Saya mungkin tipe yang cuek. Tak peduli dengan pencitraan. Rumah tangga adalah ranah paling pribadi. Bagaimana mau pencitraan, wong kami tidak saling follow media sosial masing-masing? Hahaha...

Namun lebih dari semua itu, ada kesadaran diri bahwasanya saya tidak menikah dengan malaikat. Pun saya juga bukan malaikat.

Sering dalam pernikahan, konflik datang bertubi-tubi dan tekanan dari segala arah. Jika bisa pergi dan melarikan diri, mungkin saya pun akan melakukannya. Tapi kemudian saya pikir lagi, apa iya itu solusi?

Lalu kemudian introspeksi diri. Bukankah saya pun sering melakukan kesalahan? Bukankah saya juga belum menjadi yang terbaik untuk pasangan saya? Bukankah saya sering membuatnya kecewa dan marah?

Memaafkan itu memulihkan relasi

Entah kapan tepatnya, saya menyadari bahwa saya terlalu banyak menyimpan kesalahan orang lain, termasuk pasangan. Pastinya hal ini membuat saya tidak tenang dan sulit memaafkan.

Suatu hari saya merenungkan arti kasih. Rasul Paulus dalam suratnya untuk jemaat di Korintus dalam 1 Korintus 13:4-5 : 

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun