Di sudut dinding itu, di sana di antara goresan penuh warna
Wajahmu tersenyum, senyum itu membuatku tersiksa
Seandainya ingin kusimpan lebih lama, bersama luka
Aku tak akan pernah membiarkanmu lekang
Kuingin mengambilnya, kuhapus kisah kelana
Kutahu potongan nyawa itu seperti hilang entah ke mana
Tapi di sini, ada semburat wajah yang tak mau sirna
Menepi sendiri, bersembunyi di awan gelap malam ini juga
Wahai, sekuntum mawar yang kini telah terpetik di sana
Akan kujaga persinggahan di sudut jiwa ini, sampai tak lagi ada
Rasa benci, rasa dendam, laksana batu yang terkikis tirta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!