Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Secure Equipment Act of 2021" Lanjutan dari Perang Dagang dan Iptek AS-Tiongkok

7 November 2021   18:00 Diperbarui: 8 November 2021   03:18 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cepro.com + manilatimes.net

Senat Mengesahkan "Secure Equipment Act 0f 2021 (UU Kemanan Peralatan 2021)" untuk Melindungi Industri Telekomunikasi AS.

Senat AS baru-baru ini dengan suara bulat meloloskan Secure Equipment Act of 2021 (S. 1790), yang bertujuan untuk membatasi penyebaran peralatan telekomunikasi dan pengawasan video yang diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di Tiongkok yang dianggap mempunyai risiko keamanan nasional AS.

Secure Equipment Act melarang perusahaan teknologi Tiongkok seperti Hikvision dan Huawei untuk menerima lisensi peralatan baru, dengan produk terkait perusahaan tersebut sekarang dianggap mempunyai risiko keamanan.

DPR AS telah meloloskan RUU (H.R. 3919) pada 20 Oktober 2021. UU bipartisan sekarang akan menuju ke meja Presiden Biden untuk ditandatangani menjadi UU resmi AS.

UU akan melarang Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission/FCC) untuk mempertimbangkan atau mengeluarkan otorisasi produk dari perusahaan yang "Tercakup Peralatan dan Layanan", yang mencakup Dahua, Hikvision, Huawei, Hytera Technologies, dan ZTE Corp. Pada bulan Juni, FCC memperkenalkan usulan pembuatan peraturan yang dapat melampaui apa yang disyaratkan dalam Secure Equipment Act, yang memungkinkan agensi untuk mencabut otorisasi yang dikeluarkan sebelumnya kepada perusahaan-perusahaan ini.

UU tersebut disponsori di Senat oleh Senator Marco Rubio (R-Fla.) dan Edward Markey (D-Mass.). RUU DPR disponsori oleh House Minority Whip Steve Scalise (R-La.) dan Rep. Anna Eshoo (D-Calif.).

FCC diwajibkan untuk mempertahankan 'Daftar Tercakup' di bawah UU Jaringan Komunikasi yang Aman dan Tepercaya tahun 2019, yang merinci kriteria khusus untuk menentukan peralatan atau layanan komunikasi apa yang menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima oleh keamanan AS.

Sasaran Utama Menghancurkan Perusahaan IPTEK Tiongkok

UU ini menjadi alasan AS untuk secara resmi memulai babak baru pemblokiran peruahaan-perusahaan iptek ungulan Tiongkok seperti Huawei, ZTE, Hikvision dll.

Menurut laporan Reuters pada tanggal 29, Senat AS mengesahkan " Secure Equipment Act 2021/UU Keamanan Peralatan 2021" pada 28 Oktober 2021 waktu setempat.

Tujuan utama RUU ini adalah menggunakan alasan "keamanan nasional" untuk mewajibkan FCC untuk tidak mengeluarkan lisensi peralatan baru kepada perusahaan iptek Tiongkok seperti Huawei dan ZTE yang termasuk dalam daftar "ancaman keamanan nasional".

Niat dari langkah AS ini sangat jelas, yaitu, perusahaan iptek AS boleh mengeruk keuntungan uang di Tiongkok; tetapi perusahaan iptek Tiongkok, seperti Huawei, ZTE, dll., tidak diperkenan beredar dan mencari keuntungan di AS.

Tujuan AS untuk benar-benar memutus semua bisnis dan pendapatan perusahaan iptek Tiongkok seperti ZTE dan Huawei dll di AS. Tiongkok menganggap ini adalah UU hooliganinsme AS.

Di AS RUU biasanya memerlukan persetujuan dari dua kamar sebelum tindakan dapat diambil, setelah Senat dan House Representative (DPR) menyetujuan dan meloloskan RUU tersebut. Kemudian setelah tandatangani Presiden barulah efektif.

Pada 15 September tahun lalu, AS telah melarang chip kelas atas produk Huawei dengan alasan keamanan nasional. Sekarang AS bermaksud untuk menghancurkan perusahaan dan bisnis komunikasi Huawei, dan menghapus semua jaringan, komunikasi 5G Huawei.

AS terus-menerus menekan dan mendiskreditkan Huawei, tetapi sejauh ini belum berhasil menunjukan bukti nyata untuk membuktikan bahwa produk Huawei dan produk ZTE menimbulkan ancaman keamanan bagi AS dan negara lain.

Sanksi AS Membuat Bisnis Huawei Menurun

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com
Pada 29 Oktober lalu, ketua bergilir Huawei Guo Ping mengumumkan hasil operasi Huawei dalam tiga kwuartal pertama tahun 2021: Dalam tiga kuartal pertama, Huawei mencapai pendapatan penjualan 455,8 miliar yuan dan margin laba bersih 10,2%.

Hanya dalam satu tahun, pendapatan Huawei turun drastis:

1. Pada kuartal pertama tahun 2021, pendapatan Huawei adalah RMB 152,2 miliar yuan, dibandingkan dengan RMB 182,2 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu, turun 16,5%;

2. Pada kuartal kedua tahun 2021, pendapatan Huawei adalah RMB 168,2 miliar yuan, dibandingkan dengan RMB 271,8 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu, turun 38,1%;

3. Pada kuartal ketiga 2021, pendapatan Huawei adalah RMB 135,4 miliar yuan, dibandingkan dengan RMB 217,3 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu, turun 37,7%!

Di bawah sanksi AS, chip 5G Huawei tidak dapat diproduksi dan komunikasi 5G tidak dapat digunakan. Di bawah berbagai lingkaran setan, pendapatan Huawei yang ditekan oleh AS telah turun hampir sepertiga dalam waktu kurang dari setahun.

Pendapatan Huawei turun, justru perusahaan iptek AS yang diuntungkan, beberapa hari yang lalu, Apple merilis laporan keuangan terbaru untuk kuartal ketiga tahun 2021. Laporan keuangan menunjukkan bahwa pendapatan Apple di seluruh Tiongkok adalah US$14,563 miliar, meningkat 83%. Perhatikan bahwa US$14,563 miliar (RMB 90 miliar yuan).

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com
Di atas ini hanya seperempat dari penjualan Apple, dan tingkat pertumbuhannya telah mencapai 83%; siapa pun yang melihat ini tahu apa artinya ini.

Ini hanya perhitungan keuntungan dari wilayah Tiongkok saja; itu belum menghitung pangsa Huawei dari pasar internasional seperti Eropa karena sanksi AS.

Sejak awal sanksi AS terhadap Huawei pada 2019, nilai pasar Apple melonjak tiga kali lipat dalam dua tahun. Jadi diperkirakan jatuhnya pangsa pasar Huawei sebagian besar telah diisi oleh Apple.

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com
AS berupaya untuk melarang atau membendung Huawei mengembangkan chip sendiri, dan melarang pihak lain untuk menjual suku cadang dan komponen penting yang diperlukan untuk 5G ke Huawei (termasuk ponsel dan BTS/Base Transfer Station), meskipun Huawei adalah kontributor terbesar dunia dalam R&D 5G, dunia dilarang untuk menggunakan 5G Huawei.

(BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peralatan pengguna (UE) dan jaringan.)

Ponsel, chip, dan peralatan 5G Huawei telah ditargetkan oleh AS satu demi satu, dan mereka telah ditekan satu per satu. Sekarang AS telah mengesahkan UU baru "a la preman" untuk penindasan baru terhadap Huawei.

Pendiri Huawei Ren Zhenfei juga pernah mengatakan: AS tidak coba mengoreksi kita, tetapi untuk membunuh kita." Dan kalimat ini ternyata kini terbukti.

Sebenarnya, AS telah mengincar industri iptek Tiongkok, bukan hanya dua tahun belakangan ini, tapi telah mengincar Huawei dan raksasa iptek Tiongkok lainnya bahkan lima tahun yang lalu. Lima tahun lalu ketika industri raksasa iptek lainnya "ZTE" didenda US$ 1,2 miliar oleh AS.

Saat itu Departemen Perdagangan AS mengatakan telah menemukan bukti yang jelas bahwa ZTE bersalah atas pelanggaran tersebut. Pada bulan Maret 2017, ZTE setuju untuk membayar denda $ 1,2 miliar kepada AS; kemudian, pada bulan April tahun 2018, Deperdag AS mengumumkan lagi bahwa ZTE telah melanggar ketentuan perjanjian awal. Agen-agennya melarang ZTE membeli komponen AS selama tujuh tahun.

ZTE sangat bergantung pada perusahaan AS untuk perangkat keras internal di ponselnya, jadi larangan itu mungkin merupakan hukuman mati. Saat itu ZTE sementara menghentikan perdagangan sahamnya, dan menghentikan operasinya saat larangan itu diberlakukan.

Saat itu, AS mengguna alasan penyerangan yang melanggar keamanan nasional AS, yang sama persis dengan apa yang AS gunakan untuk menyerang Huawei seperti sekarang ini.

Melihat ke belakang,  sekarang ini sebenarnya adalah "acara khas" yang sangat layak untuk diwaspadai yang diperhatikan oleh pihak Tiongkok.

Huawei juga merupakan penjual peralatan infrastruktur telekomunikasi terbesar di dunia, yang meliputi router, modem, dan peralatan untuk mendukung menara ponsel, dengan 180.000 karyawan.

Dan Senator Republik Tom Cotton dari Arkansas ingin menjauhkannya dari AS, dengan mengatakan: "Perusahaan-perusahaan ini telah membuktikan diri mereka tidak dapat dipercaya," katanya di lantai Senat, menyamakan nasib Huawei dengan ZTE. "Dan pada titik ini, saya pikir satu-satunya hukuman yang pantas adalah memberi mereka hukuman mati, untuk membuat mereka gulung tikar di AS." Kata Cotton.

Sumber: npr.org
Sumber: npr.org
Rekan senator Republik, Marco Rubio dari Florida, setuju dan menyatakan: "Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai menyingkirkan investasi #Huawei Anda. Karena #ZTE merupakan ancaman yang sangat serius bagi AS, Huawei 100 kali lebih buruk."

Rubio dan Cotton memperkenalkan UU ini pada bulan Februari yang akan melarang lembaga pemerintah AS membeli peralatan dari Huawei atau ZTE. Langkah itu sekarang dimasukkan sebagai bagian dari amandemen untuk memulihkan sanksi perdagangan yang ketat terhadap ZTE.

Jadi "UU Kemanan Peralatan 2021" merupakan kelanjutan dari AS untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan iptek Tiongkok. Esensi di balik ini adalah bahwa lima tahun lalu, AS telah menargetkan raksasa iptek Tiongkok, menargetkan rantai industri iptek seluruh Tiongkok.

Lima tahun yang lalu tampaknya orang Tiongkok masih belum begitu menyadari ketika ZTE dijatuhi sanksi oleh AS. Sehingga pada saat insiden ZTE pertama di tahun 2016, hal ini tidak membuat semua orang Tiongkok waspada sepenuhnya. Jika tidak seharusnya Tiongkok akan dapat berjuang selama beberapa tahun sebelumnya untuk mempersiapkan otonomi seluruh rantai industrinya.

Namun, sayangnya! Hingga tahun 2018, hingga pecahnya peristiwa ZTE kedua di tahun 2018, masih banyak elit dan cendekiawan di Tiongkok, serta banyak orang terkenal, yang masih belum mempelajari dengan cermat alasan sebenarnya di balik sanksi ini, dan masih belum curiga mengapa AS akan menghukum ZTE lagi.

Mereka masih secara refleks menuduh perusahaan dalam negeri Tiongkok tidak jujur dan tidak menaati aturan. . .

Sampai, AS, yang merasakan manisnya kelakuan "premannya", mengulurkan tangan hitamnya lagi ke Huawei, bahkan untuk menekan Huawei, benar-benar mencabik-cabik wajahnya, melakukan penyergapan besar-besaran, dan menangkap dan menyandera putri Ren Zhengfei, Meng Wanzhou langsung di bandara Kanada.

Dengan menggunakan "alasan transksi Iran" yang sama seperti sanksi terhadap ZTE di masa lalu, barulah orang Tiongkok akhirnya sepenuhnya sadar: Tujuan akhir AS adalah untuk menghancurkan perusahaan teknologi tinggi (iptek) di seluruh Tiongkok.

AS mulai secara sepihak melakukan perang dagang hingga perang iptek terhadap Tiongkok, tahun demi tahun terus dilakukan secara gencar dan makin lama semakin meluas.

Pada tanggal 23 Agustus 2018, tarif 25% dikenakan pada sisa US$16 miliar dari batch pertama senilai US$50 miliar ekspor Tiongkok ke AS;

Pada 5 Mei 2019, Trump mengeluarkan perintah lain. Mengumumkan tarif 25% untuk barang lain senilai US$200 miliar, yang akan berlaku efektif pada 15 Juni;

Pada 1 September 2019, AS memberlakukan tarif 10% untuk semua sisa ekspor Tiongkok senilai US$300 miliar ke AS;

Pada tahun 2020, dengan didasarkan pada perang iptek dan perang dagang. AS telah memicu perang lain, yaitu perang opini publik.

Termasuk apa yang telah termasuk yang sudah kita sama-sama dengar tentang kompensasi untuk pandemi yang menuduh virus pandemi berasal dari Wuhan, Tiongkok, masalah HAM, masalah demokrasi, dan campur tangan AS di Xinjiang, Hong Kong, dan sebagainya.

Serangan AS terhadap Tiongkok tampaknya semakin kuat dan dahsyat. Balum lagi provokasi terhadap LTS dan masalah Taiwan, dan memprovokasi India dengan masalah perbatasan dengan Tiongkok.

Semua manuver AS ini tampaknya dikarenakan begitu khawatir dengan bangkitnya dan berkembangannya Tiongkok dalam bidang ekonomi dan iptek, yang akan menyaingi AS.

Dalam dua tahun terakhir, dengan eskalasi sanksi iptek AS, salah satu perusahaan teknologi tinggi Tiongkok di berbagai bidang telah berturut-turut dimasukkan dalam daftar hitam penindasan oleh AS.

Dengan menggunakan trik yang sama melawan Huawei dan ZTE, AS bersamaan memberlakukan "sanksi" pada 59 perusahaan Tiongkok. Baca:

Sanksi Baru Biden-AS Terhadap 59 Perusahaan Tiongkok

https://www.kompasiana.com/makenyok/60bf4aa18ede482b116e2302/sanksi-baru-biden-as-terhadap-59-perusahaan-tiongkok

Perusahaan-perusahaan yang terkena sanksi ini, termasuk yang terbaik dan paling menonjol di Tiongkok, mereka juga merupakan perusahaan raksasa teratas dan tercanggih dalam rantai industri.

Andaikata perusahaan-perusahaan ini semua jatuh. Maka Tiongkok akan kehilangan setidaknya lebih dari sepuluh tahun, untuk seluruh rantai industrinya untuk ditingkatkan.

Jika seluruh rantai industri gagal ditingkatkan, maka peningkatan manufaktur di Tiongkok benar-benar gagal. Maka Tiongkok akan kehilangan masa depan, dan akan sulit bagi generasi berikutnya di Tiongkok untuk menemukan pekerjaan bergaji tinggi. Berakibat kebanyakan anak-anak muda generasi berikutnya, ketika mereka dewasa, hanya bisa mendapatkan gaji dan upah yang tidak seberapa dan menderita.

Banyak orang selalu memandang rendah manufaktur, berpikir bahwa manufaktur adalah kuli dan tenaga kerja murah; pendapat ini sebenarnya salah.

Faktanya, manufaktur adalah pembawa kemajuan iptek terbesar, dan iptek dan manufaktur saling melengkapi.

Secanggih apapun ipteknya, dibutuhkan teknologi manufaktur yang kuat untuk menghasilkan barang dan benda, sehingga meningkatkan nilai dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar.  Seperti chip, seperti notebook papan atas, ponsel, dan sebagainya.

Jika suatu negara kehilangan industri manufaktur, atau tingkat manufaktur tidak cukup, misalnya, tidak dapat memproduksi chip, mobil, komputer, ponsel, dan komoditas bernilai tinggi lainnya. Dan itu hanya dapat menghasilkan industri berteknologi rendah seperti pakaian dan kebutuhan sehari-hari.

Dalam periode waktu yang sama, harga barang dan komoditas yang diproduksi oleh rakyat hanya sepersepuluh, atau bahkan sepuluh persepuluh dari barang-barang bernilai tinggi. Dan jika masyarakat kita hanya bisa memproduksi komoditi yang harganya murah, tentu akan sulit mendapatkan gaji yang tinggi.

Namun, jika industri manufaktur kita berhasil ditingkatkan; kita dapat menghasilkan barang-barang berharga tinggi dan bernilai tinggi, jika seluruh masyarakat dihitung berdasarkan 100% tenaga kerja, dan 10% industri dapat menghasilkan barang-barang bernilai tinggi, maka pendapatan upah warga kita, setidaknya akan dua kali lipat rata-rata.

Jika kita memiliki 20% angkatan kerja dan dapat berpartisipasi dalam produksi barang-barang bernilai tinggi, maka pendapatan bulanan kita setidaknya akan tiga kali lipat, atau bahkan 5 kali lipat.

Uang, nilai ekonomi, PDB, dll tidak pernah diproduksi secara gratis dengan mencetak uang kertas. Mereka semua disumbangkan dan diwujudkan oleh komoditas.

Jika kita tidak menyelesaikan peningkatan seluruh rantai industri dan industri manufaktur, maka kita hanya dapat melakukan manufaktur kelas bawah selama sisa hidup kita, memproduksi kebutuhan sehari-hari yang tidak ingin dilakukan orang lain, dan pekerjaan berbiaya rendah saja.

Kini negara-negara di seluruh dunia bersaing untuk rantai industri berteknologi tinggi. Faktanya, semua orang berjuang untuk pekerjaan bergaji tinggi dan hak produksi komoditas bernilai tinggi.

AS dengan keras menekan perusahaan teknologi tinggi dan menekan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Tiongkok dan negara-negara lainnya, dan berupaya mencegah seluruh rantai industri negara-negara lain dari peningkatan, dan mencegah mengembangkan manufaktur kelas atas.

Termasuk penindasan terhadap ratusan perusahaan teknologi tinggi Tiongkok seperti Huawei, ZTE, dll. Jelas AS dan Barat tampaknya tidak ingin Tiongkok dan negara-negara lainnya terus menjadi kuat bersaing dengannya, dan tidak ingin anak muda kita bermasa depan baik, dan generasi berikutnya untuk mendapatkan gaji tinggi.

Di seluruh dunia ada begitu banyak pekerjaan dengan gaji tinggi, dan produksi bernilai tinggi, jika kita tidak mencoba mengambilnya, maka orang lain dari AS dan Barat akan mengambilnya, akibatnya peluang bagi tenaga muda berikut kita akan menjadi lebih sedikit.

Upaya Perlawanan Huawei 

Sejak Huawei mengalami pembatasan terkait, semakin banyak orang Tiongkok mulai memperhatikan rantai pasokan dan industri semikonduktor terkait. Agar tidak dibatasi atau diembargo oleh asing dan tidak "terjebak" oleh industri terkait lainnya, Tiongkok juga giat mengembangkan dan berinvestasi di industri terkait.

Tetapi kenyataan, jika Tiongkok ingin berinvestasi di industri semikonduktor, mereka  masih harus memulai semuanya dari awal. Pada analisis akhir, itu karena teknologi Tiongkok dan industri terkait terlalu lemah untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini terkait perusahaan. Karena pembatasan tersebut, Huawei langsung sementara menghentikan pengembangan bisnis ponselnya.

Mungkin juga ada yang bertanya-tanya, karena Huawei bisa dibatasi oleh AS, maka mengapa Tiongkok tidak juga harus memberi sanksi dan membatasi perusahaan AS seperti Apple. Tetapi masalah ini tidak sesederhana itu. Apple, sebagai perusahaan tingkat raksasa di industri terkait, menjual lebih dari ratusan juta iPhone setiap tahun, dan pekerjaan periferal serta peningkatan industri yang didorongnya tak terhitung jumlahnya.

Jika Tiongkok ingin bertindak cepat dan membatasi atau bahkan memblokir Apple, kerusakannya akan terlalu besar, dan hasil akhirnya hanya akan merugikan kedua belah pihak, dan Tiongkok jelas tidak akan mau berbisnis dengan kerugian.

Selain itu, ada banyak rantai pasokan hulu dan hilir yang digerakkan oleh Apple. Tidak hanya perusahaan asing, tetapi sebagian besar adalah perusahaan Tiongkok. Beberapa perusahaan bahkan mengandalkan pesanan Apple untuk menghasilkan uang sepanjang tahun. Jika Apple dilarang, beberapa perusahaan Tiongkok pasti akan rugi banyak. Bagaimana pun tibndakan begitu masih belum menjadi solusi, lagi pula, garis hidup masih dipegang erat di tangan pihak lain, jadi tindakan melarang Apple di dalam negeri Tiongkok tidak tepat.

Misalnya, Apple sebelumnya menghilangkan 34 pemasok perusahaan Tiongkok dalam satu napas. Perusahaan-perusahaan ini telah menderita kerugian besar. Misalnya, OFILM Group Co.Ltd, (sebuah perusahaan teknologi Tiongkok yang bisnis utamanya adalah modul layar sentuh, modul kamera, dan modul pengenalan sidik jari, dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang ke bidang mobil pintar), dilaporkan bahwa setelah memutuskan tidak sebagai pemasok Apple, laba seluruh perusahaan turun 90%.

Karena sebelumnya, mereka telah menginvestasikan dalam penelitian dan pengembangannya. Setelah memutuskan pasokan ke Apple, perusahaan ini hampir tutup karenanya. Oleh karena itu, hal ini juga membuat banyak perusahaan waspada terhadap Apple.

Dalam beberapa tahun terakhir, selain lini produk tradisional seperti iPhone dan iPad, Apple juga aktif mengembangkan banyak lini bisnis baru. Di antaranya, lini produk otomotif Apple yang paling diperhatikan. Lagi pula, kendaraan bensin tradisional secara bertahap akan menurun, kendaraan energi baru (baterai) perlahan muncul, dan produsen ponsel tradisional seperti Xiaomi dan Huawei juga mulai lebih mengembangkan pembuatan kendaraan listrik (EV), demikian juga Apple tentu saja tidak ketinggalan.

Tapi bagaimanapun juga, mobil dan ponsel bukanlah bidang yang sama, meskipun sekuat Apple, tidak mungkin membangun mobil keseluruhan secara madiri, masih membutuhkan bantuan pemasok industri otomotif lainnya. Yang paling penting untuk kendaraan energi baru adalah bagian baterai. Lebih khusus lagi, itu adalah baterai lithium fero fosfat. Ini adalah solusi baterai terbaik untuk semua kendaraan energi baru saat ini. Pabrikan kendaraan listrik terbesar Tesla juga menggunakan baterai ini. Bahkan kini BYD/Build Your Dreams ( telah memproduksi Balde Battery untuk EV).

BYD Europe mengantisipasi bahwa Blade Battery baru yang 'mengubah permainan' menandai dimulainya era baru keselamatan dan kinerja untuk industri kendaraan listrik (EV) di Eropa.

Tentu saja, Apple sendiri tidak dapat membuat baterai, sehingga hanya dapat mencari bantuan dari perusahaan terkait lainnya, dan Apple menemukan Panasonic di tempat pertama. Permintaan Apple disetujui oleh Panasonic, namun masalahnya produk baterai Panasonic tidak hanya dari segi kapasitas atau kualitas produksi, tetapi juga tidak dapat memenuhi kebutuhan Apple, Apple mengincar perusahaan lain, CATL (Contenporary Amperex Technology Co.Ltd. China) dan BYD dari Tiongkok.

Pada awalnya, Apple berbicara dengan CATL dan BYD tentang kerja sama, dan mengusulkan dua syarat. Pertama, Apple dan tim R&D komponen perusahaan harus bekerja sama. Kedua, pergi ke AS untuk membangun pabrik dan mengembangkan produksi khusus untuk memproduksi baterai untuk Apple.

Usulan Apple yang pertama lebih baik untuk dipahami. Lagi pula, mobil juga merupakan proyek yang kompleks, dan presisi serta kerumitannya tidak jauh lebih rendah daripada ponsel. Tidak jarang pemasok suku cadang dan vendor produk bekerja sama.

Usulan yang kedua lebih aneh. Perlu pergi ke AS untuk mengembangkan lini produksi untuk Apple. Risiko di sini sangat tinggi. Jangan bicara tentang biaya dan  teknis untuk investasi ke AS membangun pabrik. Andaikata pabrik sudah dibangun, kemudian Apple meninggalkan pemasok, semua investasi awal akan hilang.

Oleh karena itu, BYD atau CATL langsung menolak usulan Apple ini. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, jika pesanan dalam jumlah besar tidak diperlukan, apakah akan merugikan kedua perusahaan? Padahal, Apple memang raksasa di bidang ponsel. Namun, di bidang otomotif, BYD dan CATL merupakan raksasa pertama dan kedua, pesanan yang mereka hasilkan hampir sudah terjual semua. Dari segi teknologi dan personel, kedua perusahaan tersebut sangat kuat.

Bahkan BYD telah mengembangkan satu-satunya baterai blade di dunia seperti yang telah disebutkan di atas. Bahkan jika baterai menjalani uji tusukan, baterai tersebut tetap tidak akan terbakar dan meledak, dan memiliki kinerja keselamatan yang sangat baik. Selain itu, BYD juga telah membuat terobosan yang relevan dalam chip. BYD dapat merancang dan memproduksi chip IGBT kelas atas dengan teknologi proses 90nm untuk mobil. Ini juga memungkinkan BYD untuk sangat tenang dalam bayang-bayang "kelangkaan chip" di industri otomotif global.

Sumber: researchgate.net
Sumber: researchgate.net
IGBT adalah singkatan dari insulate-gate bipolar trasistor (transistor bipolar gerbang terisolasi). Ini adalah transistor bipolar dengan terminal gerbang terisolasi. IGBT menggabungkan, dalam satu perangkat, input kontrol dengan struktur MOS dan transistor daya bipolar yang bertindak sebagai sakelar keluaran. IGBT cocok untuk aplikasi tegangan tinggi dan arus tinggi.

Dapat dikatakan bahwa kedua perusahaan Tiongkok ini telah membuat awal yang baik, hanya ketika mereka memiliki teknologi dan industri inti mereka sendiri, mereka dapat memiliki hak untuk memilih dan tidak akan dikendalikan oleh pihak asing.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.cepro.com/security/senate-passes-secure-equipment-act-protect-us-telecomm-industry/

https://www.scmp.com/tech/china-tech/article/2076867/chinas-zte-pay-record-us12bn-fine-violating-iran-north-korea

https://www.npr.org/2018/06/15/620393860/as-vote-on-zte-sanctions-looms-some-u-s-lawmakers-focus-on-a-bigger-chinese-tele

https://www.163.com/dy/article/GO49PFT5053307CQ.html?f=post2020_dy_recommends

https://www.automotiveworld.com/news-releases/byd-blade-battery-set-to-revolutionise-ev-market/

https://www.researchgate.net/figure/CAD-image-of-an-IGBT-module_fig4_4252385

https://www.manilatimes.net/2020/01/19/opinion/columnists/us-china-tech-war-rising-beside-trade-war/675689

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun