Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Politik di Balik Peracunan "Double Agent" Rusia di Inggris

17 April 2018   14:16 Diperbarui: 18 April 2018   09:08 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Pangamat melihat memang tanggapan Inggris sangat cepat. Sejak hari setelah serangan terjadi, dan mereka langsung mengkonfirmasi serangan dengan racun, dan segera menuduh Rusia. Dan mereka dengan cepat membuat tanggapan ini dalam waktu satu minggu.

Semua pihak memang merasakan begitu cepat tanggapannya, sedangkan masalahnya masih belum ada rincian lengkap dan bukti yang cukup. Dalam pernyataan bersama empat negara, PM Inggris Theresa May, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden AS Donald Trump semua mengatakan bahwa "tidak ada penjelasan rasional lain" untuk serangan agen saraf.

Pada 19 Maret, saat wawancara dengan media, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan dia telah melihat bukti bahwa agen saraf itu berasal dari Rusia. Dengan mengatakan: Ketika saya melihat bukti, dan saya tanya warga-warga di Porton Down, saya menanyakan langsung kepada mereka: "Apakah Anda yakin?" Dan dia berkata" "Tidak ada keraguan."

Namun, pernyataan diatas ini dengan cepat dibantah oleh Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan Inggris. Kepala Laboratorium, Gary Aitkenhead, mengatakan tidak ada cara untuk memverifikasi bahwa agen saraf novichok yang digunakan untuk menyerang Skripal dan putrinya datang dari Rusia.

Gary Aitkenhead, Chief Executive of the UK's  Defense Science and Technology Laboratory mengatakan: "Kami belum memverifikasi sumber yang tepat, tetapi kami memberikan informasi ilmiah kepada pemerintah, yang kemudian menggunakan sejumlah sumber lain untuk mengumpulkan kesimpulan yang telah mereka peroleh."

Ketika pernyataan itu dibuat, opini publik menjadi ramai. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Inggris diam-diam menghapus tweet yang dibuat pada 22 Maret tentang serangan agen saraf yang berasal dari Rusia.

Pemikiran Inggris dalam kasus ini adalah untuk mengasumsikan kesalahan. Dengan menggabungkan peristiwa masa lalu mereka tentang Rusia,  yang telah Rusia lakukan dan tekanan bahwa mereka harus segera memberi tanggapan kepada publik --- itu adalah situasi kesalahan yang dibuat kali ini. Ini pandangan beberapa analis dunia luar.

Praduga tidak bersalah hingga sampai terbukti bersalah sebenarnya dimulai di Inggris, menjadi aturan pembuktian arus utama dalam sistim legal di Inggris dan AS. Ini merujuk pada kebutuhan mereka untuk menjadikan bukti yang cukup, konklusif, efektif terhadap kesalahan terdakwa, dan bahwa jika seseorang tidak dapat dibuktikan bahwa terdakwa bersalah, mereka harus dianggap tidak bersalah.

Dan perilaku Inggris dalam kasus agen ganda Rusia kali ini bertentangan dengan semangat hukum yang diadvokasikannya.

Ini membuat Rusia percaya bahwa hal ini adalah ejekan terbuka terhadap hukum internasional, etika diplomatik, dan akal sehat.

Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan: "Perilaku semacam ini (mendeportasi para diplomat Rusia) merupakan ejekan terbuka terhadap hukum internasional, etika diplomatik, dan akal sehat. Ini telah berlangsung selama beberapa waktu. Yang ingin saya tunjukkan bahwa Rusia pasti tidak akan bersikap lunak untuk menanggapi perilaku tidak ramah ini, tetapi pada saat yang sama, kita masih ingin mengejar kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun