Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Politik di Balik Peracunan "Double Agent" Rusia di Inggris

17 April 2018   14:16 Diperbarui: 18 April 2018   09:08 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Sumber: www.express.co.uk
Sumber: www.express.co.uk
Setelah pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman, suara perbedaan pendapat juga terdengar di Italia. Menurut sebuah laporan dari "Daily Express" Inggris Raya jika pemimpin Liga Utara, Matteo Salvini, yang dianggap sebagai PM Italia berikutnya, dapat berhasil mengambil alih jabatan, ia akan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri serangkaian sanksi yang tidak masuk akal yang telah dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia.

Beberapa pakar hubungan internasional juga mengatakan bahwa karena ekonomi Italia dan Rusia terkait erat, sikap rakyat mereka terhadap Rusia cukup bersahabat. Meskipun pemerintah Italia telah mengambil bagian dalam tindakan terpadu Uni Eropa, itu mungkin hanya dikarenakan adanya tekanan besar yang diterapkan dari dalam UE.

Pada 5 Maret lalu, Metteo Salvini mengklaim koalisinya berhasil memenangkan pemilu Italia 2018.

Sumber: CCTV News
Sumber: CCTV News
Maria Melchionni, Kepala Redaksi "Jurnal Studi Politik Intertional" dari HYPERLINK "http://ww.jstor.org/publisher/mgm"   mengatakan: "Saya harus menunjukkan bahwa Italia telah berpartisipasi sangat sedikit, hanya mendeportasi dua diplomat Rusia dan menyebut itu cukup. Ini juga menunjukkan bahwa pemerintah Italia enggan menerima keputusan Uni Eropa."

Beberapa analis percaya bahwa "aliansi anti-Rusia" dari negara-negara Barat tidak akan bertahan lama, pertama-tama karena beberapa negara ditekan untuk ikut berpartisipasi, dan ketika situasinya berubah, sikap mereka akan cepat goyah. Kedua, banyak anggota Uni Eropa tidak percaya pada perilaku dugaan bersalah yang dituduhkan Inggris. Jika Inggris tidak dapat mendapatkan bukti konklusif, negara-negara ini akan mengubah sikap mereka.

Sumber: metro.co.uk
Sumber: metro.co.uk
Banyak analis berpikir, persatuan front aliansi anti-Rusia ini tidak akan berkelanjutan. Karena dalam kenyataannya, mereka semua memiliki perhitungan dan pertuimbangannya sendiri-sendiri, hal lain yang penting adalah bahwa mereka semua memiliki jaringan sendiri atas berbagai hubungannya dengan Rusia, seperti hubungan ekonomi, dan hubungan keamanan, jadi front persatuan ini tidak akan bertahan lama.

Selain itu karena Uni Eropa dan Rusia adalah tetangga, mereka memiliki banyak kepentingan bersama. Sementara kasus insiden peracunan mantan agen Rusia ini masih belum ada kesimpulan akhir, tapi telah memperluas pemikiran Perang Dingin, hal ini hanya akan menciptakan lebih banyak ketegangan dan perselisihan, dan tidak membantu menyelesaikan krisis.

Putin mengatakan: "Kita tidak mengharapkan permintaan maaf apa pun. Kita hanya berharap semua pihak kembali ke akal sehat mereka, dan berharap hubungan internasional tidak akan rusak seperti sekarang, tidak hanya dalam kasus Skripal, tetapi juga dalam aspek hubungan internasional lainnya. Pekerjaan kita perlu dilakukan dalam kerangka proses politik yang rasional, dan perlu dibangun berdasarkan prinsip-prinsip dasar hukum internasional --- ini akan membuat situasi global lebih stabil dan jelas."

Sudah dalam waktu yang lama, negara-negara Barat belum menganggap Rusia sebagai negara yang benar-benar "normal" dan bisa bermitra untuk kerja sama.

Konflik diplomatik ini disebabkan oleh peracunan agen ganda diisi dengan perdebatan dan kecurigaan, dan ini sebenarnya hanya bayangan ketidak sepakatan konstan dalam hubungan antara Rusia dan Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Kasus peracunan mantan agen Rusia akan berlalu. Tetapi setelah negara-negara Barat yang mengambil bagian dalam "front anti-Rusia" dan Rusia melepaskan emosi mereka, bagaimana mereka harus menghadapi kekacauan yang tersisa? Bisakah kedua belah pihak menemukan cara untuk berinteraksi dengan koeksistensi damai dan saling percaya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun