Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Politik di Balik Peracunan "Double Agent" Rusia di Inggris

17 April 2018   14:16 Diperbarui: 18 April 2018   09:08 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

"The Guardian" yang berbasis di Inggris baru-baru ini mengkritik beberapa negara sebagai "aliansi enggan Eropa", dan percaya bahwa negara-negara UE yang mendeportasi satu hingga tiga diplomat Rusia hanya ingin mempertunjukan karena mereka harus.

Selain itu, beberapa negara UE secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak akan mendeportasi diplomat Rusia. Front anti-Rusia ini sepertinya tidak dapat diandalkan. Tapi bagaimana situasi sebenarnya? Berapa lama persatuan front ini ini bisa bertahan?

Situs "EU Observer (Pengamat Uni Eropa)" yang berbasis di Belgia menunjukkan bahwa ketika Barat telah mendeportasi para diplomat Rusia dalam skala besar, lebih dari 10 negara di Uni Eropa telah memilih untuk tidak mengikuti arus. Malta, Siprus, Slovenia, dan Yunani semuanya mengatakan bahwa mereka akan menunggu hasil penyelidikan akhir. Austria, Portugal, Luksemburg, dan Bulgaria jelas menunjukkan bahwa mereka tidak akan mendeportasi diplomat Rusia.

Mengapa terlihat begitu banyak negara Eropa tampaknya mengambil ke sisi Inggris tanpa perbedaan? Sebenarnya, jika khusus dianalisir --- itu tidak berarti bahwa mereka benar-benar dengan tulus mendukung Inggris, sebenarnya, sejumlah negara tertentu dari mereka karena tidak punya pilihan lain.

Pada 29 Maret, menurut laporan dari "Argumenty I Fakty" yang berbasis di Rusia yang mengutip informasi dari "Kronen Zeitung" Austria, Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl baru-baru ini mengatakan bahwa duta besar Inggris untuk Wina telah melakukan beberapa upaya untuk menekan pemerintah Austria. untuk mendeportasi diplomat Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia juga mengungkapkan pada 27 Maret bahwa beberapa negara secara superfisial mendeportasi diplomat Rusia, tetapi kemudian secara diam-diam meminta maaf ke Rusia.

Sergei Lavrov Menlu Rusia mengatakan: "Tanpa ragu, Rusia akan merespon, karena tidak ada yang bisa menerima perilaku kurang ajar seperti itu. Kami tidak akan mengizinkannya. Mereka menuntut satu atau dua diplomat meninggalkan negara mereka atau negara itu, dan kemudian secara pribadi meminta maaf. Kami tahu bahwa mereka menghadapi tekanan besar."

"New York Times" mengatakan pada 27 Maret bahwa isu Rusia adalah masalah rumit bagi UE, karena Rusia memainkan peran kunci dalam menyediakan energi ke daratan Eropa. Statistik resmi UE menunjukkan bahwa saat ini, 39% gas alam Uni Eropa diimpor dari Rusia, dan beberapa negara bahkan sepenuhnya bergantung pada Rusia untuk seluruh pasokan gas alam mereka.

Selain pipa gas alam "Nord Stream" yang saat ini bekerja melebihi kapasitas, pada tahun 2015, Gazprom Rusia menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan energi dari Perancis, Belanda, Austria, dan Jerman dengan rencana untuk memasang dua jaringan pipa gas alam yang akan tersambung dari Rusia, melalui dasar Laut Baltik, ke Jerman. Nama proyeknya adalah "Nord Stream2" dan diproyeksikan untuk mengekspor 55 miliar meter kubik gas ke Jerman untuk memenuhi 10% dari kebutuhan gas alam Eropa.

Beberapa hari setelah Jerman mendeportasi empat diplomat, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa negara-negara Uni Eropa membutuhkan Rusia dan berharap untuk terus bekerja sama dengan Rusia. Karena itu, beberapa komentator percaya bahwa proyek "Nord Stream 2" telah membuat Jerman tiba-tiba menjadi ketidakpastian terbesar dalam front anti-Rusia ini.

Rusia adalah kekuatan utama dalam energi, minyak bumi dan gas. Banyak negara Eropa tidak dapat hidup tanpa pasokan minyak dan gas Rusia, jadi banyak analis percaya bahwa hubungan negara-negara Eropa dan Rusia merupakan hubungan antara cinta-benci yang rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun