Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Politik di Balik Peracunan "Double Agent" Rusia di Inggris

17 April 2018   14:16 Diperbarui: 18 April 2018   09:08 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Pada 4 Maret 2018, mantan perwira intelijen militer Rusia dan mata-mata Inggris Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal diserang racun di Salisbury, Inggris, menurut sumber resmi Inggris diserang dengan Agen (pereaksi) Saraf Novichok.

Setelah tiga minggu dalam kondisi kritis, Yulia kembali sadar dan bisa berbicara. Sergei berada dalam kondisi kritis hingga sekarang setelah serangan itu.

Kantor Kemenlu Inggris mengklaim temuan ilmuwan pemerintah Inggris di laboratorium pertahanan Porton Down dan akan memberikan tekanan baru pada Rusia untuk menjawab pertanyaan tentang dugaan keterlibatannya dalam serangan itu.

Kantor Kemenlu Inggris mengklaim temuan itu membuktikan tidak ada "penjelasan alternatif tentang siapa yang bertanggung jawab --- hanya Rusia yang memiliki sarana, motif dan catatan" dan menuntut Kremlin "memberi jawaban".

Pemerintah Inggris menggunakan identifikasi novichok sebagai bukti utama dalam keputusannya untuk menyalahkan Rusia atas serangan itu. Agen saraf "kelas militer" adalah tipe yang diketahui telah diproduksi oleh Rusia dan kemungkinan akan membutuhkan sumber daya negara untuk memproduksinya, kata Menlu Inggris.

Menurut kabar terakhir, Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Laboratorium Swiss menemukan zat yang digunakan menyerang bukan agen saraf novichok. Tetapi kimia terpisah yang dimiliki oleh Inggris dan AS.

Sergei Lavrov mengatakan Moskow telah menerima informasi dari sebuah laboratorium di Spiez, Swiss menunjukkan agen ganda Rusia dan putrinya terkena zat non-mematikan yang dikenal sebagai BZ.  Dia mengklaim laboratorium ini telah memberikan informasi rahasia kepada Rusia setelah menganalisis sampel dari agen yang digunakan dalam serangan terhadap Skripal di Salisbury bulan lalu.

Sergei Lavrov mengatakan, racun itu tidak diproduksi di Rusia, tetapi justru digunakan di Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya, media negara Rusia melaporkan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, jejak bahan kimia beracun BZ dan prekursornya, terkait dengan senjata kimia dari kategori kedua sesuai dengan Konvensi tentang Larangan Senjata Kimia, ditemukan dalam sampel," kata Lavrov, menurut Sputnik News milik negara.

BZ adalah agen syaraf yang bisa melumpuhkan seseorang sementara. Efeknya dicapai dalam 30-50 menit dan berlangsung hingga empat hari.

Perlu diketahui menurut "Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia/The Organisation for Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) telah menyebutkan baik novichok, maupun BZ dalam laporan independennya termasuk dalam racun yang dilarang digunakan untuk senjata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun