Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Sikap dan Pandangan Trump Terhadap Jepang?

26 Februari 2017   11:05 Diperbarui: 26 Februari 2017   12:25 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari http://howtoretireearly.net & Fox News

Sebelum pemilu AS, Abe terus mendukung Hillary Clinton yang dipandang sebagai “pro-Jepang.” Pada bulan September 2016, ketika Abe mengunjungi AS, dia hanya bertemu dengan Clinton, dan tidak berinteraksi dengan Trump.

Hal ini dipandang sebagai “kekasaran” (meremehkan) kepada Trump. Dua bulan kemudian, Trump memenangkan pemilu, ternyata Abe telah menaruh taruhan yang salah, dan bergegas untuk memperbaiki kesalahan.

Pada 17 Nopember 2016, saat menghadiri KTT OPEC di Peru, Abe sengaja membuat perjalanan ke New York untuk bertemu dengan Trump di Trump Tower.

Abe menyatakan: “Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk menjadi yang pertama dari setiap pemimpin internasional untuk berbicara dengan Presiden AS terpilih Trump. Saya bersedia untuk mendiskusikan harapan dan impian kita bersama dengan Presiden Trump selama pertemuan.”

Selama pemilihan presiden AS tahun lalu, Abe bertaruh bahwa Hillary Clinton yang akan memenangkan pemilu. Tapi dalam kenyataannya Trump yang menang, sehingga Abe berada dalam posisi yang sangat canggung. Setelah itu, ia ingin menunggu sampai Trump resmi menjabat, sehingga ia bisa mengatakan bahwa dia menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan Trump. Tapi kenyataanya “yang pertama” telah dicuri oleh orang lain --- PM Inggris Theresa May dan Abe datang setelah mereka, sehingga ia benar-benar menghadapi serangankaian kemunduran.

Abe sangat khawatir Jepang akan ditinggalkan oleh AS dan berharap untuk melakukan apa yang dia bisa untuk memperkuat hubungan mereka, untuk menarik AS lebih dekat.


Bagi AS, kekhawatiran Abe bukannya tidak ada apa-apanya. AS sedang mengevaluasi nilai Jepang. Seberapa besar Jepang benar-benar layak untuk AS?

Di masa lalu berdasarkan laporan ada beberapa penelitian dimana Jepang telah dimunculkan menjadi “Inggris di Timur Jauh.”  Jepang dan Inggris adalah negara pulau, dan Inggris menggantikan/mewakili AS sebagai “pejabat regional” di daratan Eropa sebagai penyeimbang dalam batas-batas tertentu. AS mempengaruhi Eropa melalui Inggris. Jadi AS tampaknya ingin meniru model ini untuk Asia, dimana AS dapat mempengaruhi Asia melalui Jepang.

Tapi setelah itu, menemui kenyataan bahwa Jepang tidak bisa menjadi Inggris di Timur Jauh. Memang untuk batas-batas tertentu, untuk suatu waktu belakangan ini, telah mampu untuk membayar lebih banyak uang dan dapat mengusahakan lebih, dan Jepang mempunyai keinginan itu juga, tapi dari perspektif jangka panjang, itu hanya memiliki nilai yang terbatas.

Beberapa ahli mengatakan dengan terus terang bahwa alasan dasar Jepang untuk memperkuat aliansi dengan AS  adalah untuk memperkuat kekuatan militernya sendiri, untuk memperluas pengaruhnya di kawasan ini. Dan bahkan ingin bebas dari kontrol dari AS untuk menjadi “negara normal,” dan AS sangat menyadari hal ini, bahwa Jepang perlu menjadi negara normal.

Apa itu arti dari “negara normal”? Maksudnya ingin membuat Jepang menjadi negara dengan kekuatan militer yang besar. Seperti diketahui selama Perang Dingin, AS mengatakan bahwa aliansi AS-Jepang adalah alat untuk membatasi Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun