Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Sikap dan Pandangan Trump Terhadap Jepang?

26 Februari 2017   11:05 Diperbarui: 26 Februari 2017   12:25 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari http://howtoretireearly.net & Fox News

Melihat hasilnya, tampaknya Abe telah mencapai tujuan inti dari perjalanan ini. Untuk tingkat tertentu, ia telah menghilangkan kecurigaan dari dunia luar bahwa aliansi AS-Jepang mungkin berubah. Dia tampaknya telah dapat meningkatkan resolusinya.

Hal ini telah dipromosikan sebagai hasil utama dari kunjungan Abe ke AS kali ini. Tetapi beberapa media Jepang telah menunjukkan bahwa meskipun Jepang dan AS pada garis besarnya telah mencapai konsensus, namun mereka tidak membuat lebih mendalam detail untuk isu-isu tertentu. Hal ini kemungkinan akan terjadi konflik dan gesekan bagi kedua belah pihak di masa depan. Dan ini kemungkinan ada kaitannya dengan ketidak-senangan Trump terhadap Jepang.

Trump suatu waktu pernah megatakan: “TPP menjadi pukulan besar bagi perekeonomian AS. Ini tidak akan menghentikan Jepang untuk memanipulasikan mata uangnya. Ini adalah kesepakatan yang mengerikan.”

Pada 23 Januari 2017, perintah eksekutif pertama yang dikeluarkan Trump di Gedung Putih secara resmi diumumkan bahwa AS menarik diri dari TPP, ini untuk menepati janji Trump yang dibuat selama kampanye.

Mengapa Trump tidak tertarik dengan TPP? Mengapa dia ingin menghancurkannya? Beberapa analis melihatnya  ada alasan penting, karena Trump melihat Jepang berharap untuk mendapatkan tumpangan dengan melanjutkan TPP dan mendapatkan lebih banyak manfaat. Pasar Jepang sendiri sangat tertutup dan begitu juga pasar AS.

Trump dengan label “American first” yang dikatakan selama 26 Januari 2017, bahwa dia akan mengeluarkan “aturan sangat ketat untuk mencegah manipulasi mata uang” kedalam Perjanjian Perdagangan Bebas Jepang-AS. Memang para pengamat telah melihat beberapa tahun terakhir ini, Jepang telah terlibat dalam pelonggaran kuantitatif (quantitative easing disingkat QE, adalah kebijakan moneter non-konvensional yang dipakai bank sentral untuk mencegah penurunan suplai uang ketika kebijakan moneter standar mulai tidak efektif.).


Setelah krisis finansial 2008, pelonggaran kuantitatif yang telah diprakarsai AS dari satu putran ke putaran yang lain, setelah itu Jepang mengikutinya, tetapi AS marah. Dengan mengatakan bahwa pelonggaran kuantitatif merupakan hak unik, dan Jepang seharusnya tidak melakukan itu. Hal ini yang membuat AS sangat marah kepada Jepang.

Tiga tindakan dari ‘Abenomic’ yaitu merupakan pelonggaran kuantitatif, stimulus fiskal dan reformasi struktural. Jika AS sampai menjatuhkan sanksi kepada Jepang karena manipulasi mata uang, maka mimpi Abe untuk merevitalisasi Jepang sebagai kekuatan utama mati tenggelam.

Apa yang akan menjadi lebih sulit bagi Abe adalah dua hari sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke AS, tepatnya tanggal 7 Pebruari 2017, Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa defisit perdagangan AS terhadap Jepang adalah 68, 9 milyar USD, defisit ini lebih tinggi dari Jerman. Dan ini merupakan defisit perdagangan terbesar kedua bagi AS. Dan Trump telah beberapa kali mengeritik Toyota yang membangun pabrik di Meksiko dan tidak di AS, dan menekankan bahwa Toyota harus membayar pajak tinggi untuk memasukkan produk mobilnya ke AS.

Seperti diketahui, industri mobil merupakan salah satu industri utama AS, mejadi pilar dan industri utama jadi mereka tidak sudi dikalahkan oleh industri perusahaan asing yang sama. Maka setelah Trump menjabat presiden, untuk masalah gesekan ekonomi dan perdagangan antara AS dan Jepang bagaimanapun baru saja dimulai.

Tuduhan AS terhadap Jepang yang memanipulasi mata uangnya untuk mendevaluasikan Yen, dominasi mobil Jepang di pasar AS, defisit perdagangan yang besar dan seruan Trump “make America great again” seperti seruan Ronald Reagan pada ahun 1980an yang kini dikumandangkan lagi oleh Trump. Semua ini akan menjadi gesekan dengan Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun