The politico.com (AS) menggambarkan adegan ini sebagai jabatan tangan “luar biasa panjang” yang berlangsung 10 detik, Abe dan Trump terlihat seperti berpanco daripada jabatan tangan.
![Ilustrasi dari youtube.com /CCTV China/CNN](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/26/adegan-pertemuan-abe-trump-di-gedung-putih-58b2518af492737508cd4a3e.png?t=o&v=555)
Media Barat menggambarkan Trump selama Abe bicara: “sebagian besar waktunya ia menantap lurus ke depan dengan ekspresi serius, seolah-olah ia mendengarkan dengan penuh perhatian. Dia sekali-kali mengangguk dan kemudian tersenyum ketika ia bertukar pandangan dengan Abe.”
Namun, ketika Abe selesai berbicara dan keduanya menjawab pertanyaan wartawan, baru saat itu Trump memasang earphone pada kupingnya untuk alat penerjemah simultannya. Beberapa media bergurau, apakah memang benar Trump memahami pidato Abe dalam bahasa Jepang?
Abe yang awalnya ingin mengungkapkan bahwa dia dianggap dan didengarkan sekutunya AS dan menggunakan kesempatan ini untuk mempertunjukan “Kekuatan Jepang”, tetapi ternyata tidak berhasil dan bahkan menjadi sedikit memalukan.
Pada 10 Pebruari 2017, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump lebih banyak membicarakan pada upaya aliansi keamananan yang sangat menjadi kepentingan Jepang dan menjadi tekad dari Abe.
Trump mengatakan : Ikatan dan persahabatan antara dua bangsa kita berjalan dengan sangat dalam sekali. Pemerintahan ini berkomitmen untuk membawa hubungan ini lebih dekat. Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan Jepang dan semua wilayah dibawah kendali adminstratif ini, dan semakin memperkuat aliansi kita yang sangat penting ini.
Abe mengatakan: Landasan perdamaian dan keamanan di Asia-Pasifik adalah alainsi Jepang-AS. Ikatan ini tidak akan berubah antara kedua negara. Presiden Trump dan saya akan bekerja untuk lebih memperkuat aliansi kita.
Pernyataan bersama yang dibuat Gedung Putih sesudahnya, menunjukkan bahwa kedua negara telah mencapai banyak konsensus di bidang keamanan dan perdagangan, tetapi menurut pendapat para ahli hubungan AS-Jepang tidaklah “semulus” seperti apa yang terlihat.
Menyangkut membangun hubungan pribadi antara dua pemimpin ini, acara ini mungkin bisa menjadi awal yang baik. Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan bahwa Trump akan mengunjungi Jepang sebelum akhir tahun ini.
Hal lainnya bahwa AS menegaskan akan memberi jaminan keamanan dengan kekuatan nuklir dan kekuatan konvensional, ini dalam aspek keamanan. Dalam aspek ekonomi menjadi hal yang ketiga. Kedua belah pihak membicarakan tentang pendalaman hubungan ekonomi. Sejauh yang dihasilkan dalam dalam kunjungan ini tampaknya telah mencakupi semua masalah yang dihadapi antara Jepang dan AS, tetapi disitu juga banyak perangkap dan jebakan bagi masing-masing pihak.