Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Sikap dan Pandangan Trump Terhadap Jepang?

26 Februari 2017   11:05 Diperbarui: 26 Februari 2017   12:25 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari http://howtoretireearly.net & Fox News

Pada tahun 1985, saat pemerintahan Reagan dengan “Plaza Accord” terutama sangat campur tangan dalam Yen merupakan pelajaran keras untuk ekonomi Jepang, dan Jepang tidak menginginkan waktu sulit itu terjadi lagi.

Pada awal tahun 1980an dikarenakan penilaian rendah Yen Jepang, terjadi surplus perdagangan besar bagi AS, dengan defisit perdagangan besar ini pasar saham AS jatuh, ekonomi surut, utang pemerintah meningkat, sehingga perang perdagangan dengan Jepang menjadi makin sengit.

Pada saat itu bisnis menjadi tidak mudah bagi taipan real estate Donald Trump. Suatu ketika dia pernah secara terbuka mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa “ekonomi Jepang yang kuat itu dibiayai Amerika.” Jadi selama sudah 30 tahunan lewat tapi pandangan Trump terhadap Jepang sepertinya tidak berubah.

Ilustrasi dari DailySpoonFeed & eBaum's World
Ilustrasi dari DailySpoonFeed & eBaum's World
Trump muda mengatakan: “Kita membiarkan Jepang masuk dan membuang segala sesuatu ke pasar kita (AS). Ini bukan perdagangan bebas. Mereka menjual mobil mereka, VCR, mereka memukul perusahaan kita, dan heiii....saya menghormati orang Jepang. Saya maksud apakah Anda bisa menghormati mereka yang memukuli Anda, dan mereka ini memukuli negara kita ini.”

Dalam perintah eksekutif Trump yang memutuskan untuk keluar dari TPP, ia menekankan bahwa ini adalah peringatan ke Jepang. Mungkin ini menjadi “balas dendam” untuk bisnis lama presiden AS ini yang telah tersimpan dalam hatinya. Trump yang telah lama percaya bahwa AS telah kehilangan banyak uang ketika berdagang dengan Jepang, begitu ia menjabat presiden ingin mengubah situasi ini.

Para pengamat Amerika, melihat bahwa ini menjadi pandangan umum di AS tentang Jepang dalam dunia bisnis, dan ini telah ditampilkan Trump secara klasik.


Abe tahu betul bahwa Trump punya perasaan tidak senang dan ada friksi perdagangan antara AS dan Jepang selama 30 tahunan. Untuk menghidari terulangnya kesalahan sejarah yang sama, kali ini Abe telah menyisapkan sepenuhnya sebelum bertemu dengan Trump. Yaitu dengan “hadiah ekeonomi,” niat asli Abe untuk membawa hadiah mewah ini ke AS dan digunakan untuk membicarakan  tentang hubunga AS- Jepang mereka. Tapi bagi Trump yang memang seorang pengusaha bagaimanapun pertimbangannya tetap bisnis.

Hubungan AS-Jepang tampaknya sangat dekat, tetapi bagi seorang pengusaha apapun membicaraannya perhitunganannya adalah utung-rugi. Ketika aliansi rapuh ini bertemu dalam konflik kepentingan yang nyata, dapat dibayangkan “kesepakatan” macam apa yang akan dibahas antara Jepang dan AS?

Paket “hadiah ekonomi yang dibawa Abe berupa sebuah investasi sepuluh tahun sebesar 150 milyar USD di sektor infrastruktur, dengan 700.000 penyerapan tenaga kerja, infrastruktur pasar dengan skala 450 milyar USD, inilah “hadiah” yang Abe bawa untuk meyakinkan Trump dalam kunjungannya ke AS kali ini.

Sudah lama Trump telah menyatakan secara terbuka harapannya bahwa Jepang harus membayar semua biaya bagi militer AS yang ditempatkan di Jepang, hal ini yang membuat Abe khawatir.

Saat ini, ekonomi AS sedang dirundung utang, dengan utang nasional lebih dari 20 milyar USD. Tapi Trump tetap keras kepala bersikeras untuk meningkatkan pengeluaran militer untuk memperluas militer, hal ini menjadi kesenjangan keuangan yang sangat besar. Karena itu Trump akan mengarahkan perhatiannya pada sekutunya, dan menuntut sekutu tertentu untuk “membayar nota” bagi pasukan AS yang ditempatkan di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun