Memasuki era pasca 1970-an, ekonomi global mengalami inflasi tinggi dan pasar modal berkembang pesat. Akuntansi biaya historis dinilai kurang mencerminkan nilai ekonomi yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, muncul paradigma fair value accounting, yang mengukur aset dan kewajiban berdasarkan nilai pasar saat ini, bukan harga perolehan.
Dalam konteks ini:
Modal mencerminkan nilai ekonomis entitas (economic capital).
-
Pendapatan mencerminkan perubahan nilai kekayaan bersih (comprehensive income).
Namun, pendekatan nilai wajar menimbulkan perdebatan antara relevansi (menunjukkan kondisi ekonomi aktual) dan reliabilitas (mudah diverifikasi dan objektif).
4. Fase Kontemporer: Integrasi Nilai Sosial dan Keberlanjutan
Abad ke-21 memperluas makna modal dan pendapatan. Modal tidak lagi hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga: