Secara kontemporer, teori laba mencakup keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Teori akuntansi, khususnya income dan capital theory, tidak dapat dipandang hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi filosofis, ekonomi, dan sosial. Pemilihan konsep modal dan metode pengukuran laba sangat memengaruhi bagaimana perusahaan menyajikan realitas ekonominya kepada publik.
Oleh sebab itu, dosen dan mahasiswa akuntansi perlu memahami bahwa angka laba bukan sekadar hasil hitungan, melainkan representasi dari nilai, asumsi, dan tujuan pelaporan keuangan. Teori ini terus berkembang seiring dengan dinamika pasar dan perubahan lingkungan global. Ke depan, konsep laba dan modal akan semakin terintegrasi dengan pelaporan keberlanjutan, teknologi real-time, dan pelibatan multi-stakeholder dalam proses pelaporan keuangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI