Mendongaklah keatas lihatlah disana
Dedaunan hijau yang melambai indah di pepohonan
Tinggi serupa hiasan tangga angkasa
Tempat para raja berkuasa atas tanah daratan
Ketinggian yang mengundang badai
Dari dewa bayu yang tiupkan topan
Buat sang daun tercerai berai
Jatuh dari ketinggian ke dalam selokan
Takdir baikkah yang menanti
Ataukah kesialan yang siap menyakiti
Daun yang jatuh ke selokan
Tak harap hadirnya jawaban
Kilauan daun tercampak pudar
Oleh jelaga selokan yang tercemar
Dari sampah-sampah liar
Ulah manusia yang tak peduli derita alam akibat tabiat yang mengakar
Tak tahu akan kemana arus membawa
Bertemankan bayi-bayi katak
Bercengkrama dengan busuknya udara
Yang buat hirupan udara menyesak
Kapankah usai semua
Ataukah kan berkubang selamanya
Satu yang diyakini
Berharganya hidup ini jika memberi arti
Jauh diujung sana lautan luas menanti
Siap tenggelamkan sang daun ke perut bumi
Menjadi santapan ikan lapar yang menyendiri
Ataukah menjadi mineral-mineral bumi
Tak lagi penting tingginya posisi
Cukup sejauh mana berarti hidup ini
Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna