dan
Tuhan menjawab,
"Selama kau menulis puisi,
merdeka mustahil ada"
tetapi kepalaku
berdarah tinta
merdeka
balon kenangan
merdeka
hampa
merdeka
tulang tanpa daging
kata tanpa huruf
suara tanpa gema
puisi
membakar dirinya
puisi
mati tanpa abu
puisi
angin
tak pernah melayang
selain hampa semata
aku
meninggalkan puisi ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!