Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darah yang Menyulam Merah Putih

19 Agustus 2025   14:14 Diperbarui: 19 Agustus 2025   17:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: @Prabowo via Instagram.

aku tersesat
menulis puisi
merdeka

aku bertanya-tanya

oh

mengapa kata?

aku tersesat
menulis puisi
merdeka

aku bertanya-tanya

dan

kebuntuan
menjegal kepala

oh

mengapa puisi?

dan

Tuhan menjawab,

"Selama kau menulis puisi,
merdeka mustahil ada"

tetapi kepalaku
berdarah tinta

merdeka
balon kenangan

merdeka
hampa

merdeka
tulang tanpa daging
kata tanpa huruf
suara tanpa gema

puisi
membakar dirinya

puisi
mati tanpa abu

puisi
angin
tak pernah melayang
selain hampa semata

aku
meninggalkan puisi ini

ia reruntuhan kata

sebab

m   e    r

                 d

                     e

                         k

                            a

hanya ada
dalam puisi yang gagal
hidup

Tangerang, 19 Agustus 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun