Toa boleh ngutang
jual kutang tak berkutang
ceroboh
dipakainya
lantang bukan telentang
tapi menyorak:
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
"Dengarkanlah"
...
lelaki yang sehat, baik hati, tidak jumawa
di bawah pantatnya menepuk dadaÂ
ucap doa:
"Ya, Tuhan jauhkanlah api neraka
kepada orang-orang yang gemar didengarkan
tapi angkuh mendengarkan, lalu memaksakan
kebenaran otak kerdilnya, amin"
Seketika jawab Tuhan:
gelap
gelap
***
Bogor, 27 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI