Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Toa Boleh Ngutang

27 Juli 2025   19:16 Diperbarui: 27 Juli 2025   19:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Dengarkanlah"

"Dengarkanlah"

"Dengarkanlah"

...

lelaki yang sehat, baik hati, tidak jumawa

di bawah pantatnya menepuk dada 

ucap doa:

"Ya, Tuhan jauhkanlah api neraka
kepada orang-orang yang gemar didengarkan
tapi angkuh mendengarkan, lalu memaksakan
kebenaran otak kerdilnya, amin"

Seketika jawab Tuhan:

gelap

gelap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun