...
Aku duduk. Tak bergerak. Waktu menancap seperti paku di pelipis.
Kusentuh piring itu. Masih ada remah hangat kasih sayang.
Kalau pelakunya bukan diamankan polisi...
Malam ini bisa saja ada darah lain menetes.
Tapi sekarang hanya satu yang menetes: air mataku. Tak bersuara. Tak berteriak.
Tangis bukan ledakan, tapi retakan perlahan dari balik dada.
"Molly..." bisikku. "Aku kehilanganmu."
...
Keesokan harinya, pikiranku belum rapi.
Istirahat pertama, kelas biologi mendadak diliburkan.
Aku bertanya pada Erina, teman sebangkuku.
"Er, kenapa pelajaran Biologi libur?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!