Mohon tunggu...
Maesaroh
Maesaroh Mohon Tunggu... Penulis lepas

Penulis Lepas:NapasKata Pendamping Pendidikan anak "Menangkap Sinyal Fitrah anak" S1 Jurnalistik UIN Jkt S2 Komunikasi UIN Bdg

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Proses Hidup

12 September 2025   21:20 Diperbarui: 12 September 2025   21:16 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Proses Hidup

Hidup berjalan dalam putaran waktu,
kadang terang, kadang mendung menyapu.
Ada tawa yang menghangatkan jiwa,
ada luka yang membuat kita bertanya.

Saat suka, dunia terasa bersahabat,
segala langkah ringan tanpa beban berat.
Namun saat duka datang menyelinap,
hati serasa sendiri, sunyi menjerat.

Di sanalah kita belajar menunduk,
merenung pada jejak yang sudah ditempuh.
Bukan semata kesepian yang menjerat diri,
tapi panggilan untuk mendekat pada Ilahi.

Proses hidup tak selalu indah berwarna,
tapi di balik duka, ada makna tersirat nyata.
Bahwa setiap sepi dan air mata yang jatuh,
adalah jalan pulang, menuju hati yang utuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun