Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Celupak

8 Januari 2019   23:38 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Sementara itu Rudi mempercepat laju mobilnya. Sedangkan temannya berusaha menahan tubuh Ralph yang mulai mengejang tanpa sebab.

"Cepat Rud... Sesuatu terjadi pada Ralph."

"Iya, sebaiknya kamu telpon Pak Karso. Suruh ia menghubungi orang pintar."

"Baik Rud..."

Dunia dalam imajinasi Ralph masih berlangsung. Dunia itu seolah nyata baginya. Ia dan Sri Kedaton berjalan menuju sebuah pendopo kerajaan. Mereka berdua disambut oleh beberapa dayang -- dayang kerajaan yang masing -- masing membawa seember penuh bebungaan aneka rupa. Kedatangan mereka berdua disambut dengan lemparan bebungaan harum itu. Sri Kedaton tersenyum bahagia. Kini ia telah menemukan pujaan hatinya.

"Kita dimana Sri? Ini tempat apa?" tanya Ralph.

"Kang Mas, kowe karo aku bakal urip neng kene. Aku wes ngenteni slira pitung atus tahun suwene. Akhire Dewo nuruti pandongaku. Getihmu netes dadi siji karo getihku. Ojo ninggalno aku maneh yo Kang Mas." ucap Sri sambil memeluk Ralph diatas kursi pelaminan yang dipenuhi oleh aneka hiasan bunga dan sulur -- suluran yang indah. Mereka berdua nampak serasi dalam balutan kebaya coklat keemasan. Dengan sanggul dan konde di kepala Sri Kedaton serta blangkon hitam di kepala Ralph, membuat mereka seperti Raja dan Ratu.

Setelah mereka duduk di kursi pelaminan, sekelompok penabuh gamelan mulai bekerja. Alunan musik gamelan Jawa memenuhi seisi ruangan. Ralph dan Sri Kedaton menikmati musik gamelan itu.

"Kang Mas, janji yo ojok ninggal aku maneh?"

"Iya Sri, aku janji." ucap Ralph sambil menatap Sri Kedaton.

Mereka berdua tersenyum bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun