Pagi-pagi berangkat sekolah dengan riang
Bertemu lagi dengan wajah itu
Pun pulang
Kembali wajah itu tersenyum ramah
Ah indahnya jikalau dunia penuh sambutan senyuman
Kucoba susuri lagi jalan lain
Berharap tak bertemu lagi wajah itu
Ternyata masih juga kutemui lagi wajah itu
Hanya berbeda sisi jalan
Kucoba tuk tak hiraukan wajah itu
Waktu berlalu hingga kulupa wajah itu
Meski wajah itu terus dan tetap tersenyum menyapa
Hingga kuselesaikan masa di sekolah
Kata orang sih masa paling indah walau tanpa kisah kasih
Kucoba pergi ke kota lain
Berharap tak bertemu lagi wajah tersenyum itu
Nyatanya aku tetap tidak lupa
Masih ada saja senyum itu di tempat baruku
Dia yang mengikuti ku atau aku yang mengikutinya
Entahlah
Musim-musim tertentu
Senyum itu lebih banyak kutemui
Sorak sorai juga mengiringi
Ah tidak, aku masih enggan melihatnya
Bukan benci atau apa
Hanya saja, terlalu manis senyum itu
Akan sangat pahit jika dikecewakan nanti
Akan sulit lupa dengan senyum itu nanti
Akan sulit sembuh jika dilukai nanti
Meski kau ramah
Aku tahu dengan sangat
Kau akan tetap berkata itu jika bertemu nanti
Ya kata itu
"Kalau boleh tahu, Anda siapa? Dan ada perlu apa?"
Itupun, hanya lewat sekretaris mu
Mungkin engkau enggan kutemui
Padahal engkau sering tersenyum, menyapaku di baliho-baliho mu