Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau yang Hidup di Masa Lalumu

9 Agustus 2021   17:13 Diperbarui: 9 Agustus 2021   18:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengenang masa lalu | photo by Octavio J. Garcia N. from pexels

Katamu, jika perlu kau akan izinkan amnesia menggerogoti masa lalumu
seperti sekawanan rayap yang menghabisi perabot berbahan kayu

Tapi kau terlalu ingat setiap detail nama, rupa bahkan mungkin warna pakaian
hingga apa-apa yang diperbincangkan
Bagimu adalah berkat, bagiku adalah kutukan

Kau berbicara dengan begitu meyakinkan
bahwa tak ada lagi sisa-sisa ingatan yang perlu dibongkar
sebab kau telah menguburnya dalam-dalam
namun kuburan itu tak ubahnya mainan rumah-rumahan
yang dapat kau bongkar pasang dalam sekejap
lalu kau menyodorkan ingatan-ingatan itu padaku tanpa rasa bersalah

Akhirnya waktu menegur dan memintaku berpikir ulang
ada ketergesaan untuk mengakhiri kesendirian
aku telah dinasihati untuk bersabar jika menginginkan cinta yang tidak sebentar
sebab jalannya bisa begitu terjal
dan persimpangan-persimpangan yang harus ditaklukkan
maka tak boleh ada gegabah

Sebaiknya kau berhenti sejenak dari ketergesaan mengucap cinta
mungkin egomu yang bersuara lebih lantang
sementara masa lalumu adalah bayang-bayang yang belum bisa kau enyahkan 

09/08/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun