Mohon tunggu...
Chandra MP Widnyana
Chandra MP Widnyana Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Warga

Kadang terlelap dalam pikiran, lantas keluar menjadi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kesadaran Membentuk Hidup yang Dialogis

8 April 2024   19:22 Diperbarui: 15 April 2024   17:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang consciousness (dok. Zocalo Public Square)

Bagaimana manusia memahami arti dari kesadaran itu sendiri? Apakah kesadaran itu merupakan sebuah naluri alami dari manusia sehingga tidak perlu dipelajari? Bagaimana jika masalah yang muncul dalam hidup manusia diakibatkan dari perilaku manusia yang tidak sadar? Atau sifat manusia yang sering kali tidak mendengar dengan seksama sehingga timbul kesalahpahaman, apa itu juga bentuk dari ketidaksadaran manusia?

Setidaknya pertanyaan itu menjadi pengantar dalam tulisan ini. Kesadaran sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Sebagian lagi menganggap kesadaran hanya berupa sebuah kata. 

Nyatanya kesadaran merupakan hal yang penting dalam hidup manusia. Peter Senge mengartikan kesadaran sebagai kemampuan orang untuk memperhatikan segala hal yang terjadi dalam dirinya. Timbulnya rasa sakit dalam tubuh atau munculnya sebuah rasa marah membutuhkan kesadaran dalam mengerti arti dari munculnya rasa tersebut.

Setidaknya menurut Oxford English Dictionary, terdapat enam arti dari kesadaran itu sendiri, antara lain: a) pengetahuan bersama, b) pengetahuan atau keyakinan internal, c) keadaan mental yang sedang menyadari sesuatu (awereness), d) mengenali tindakan atau perasaan sendiri (direct awareness), e) kesatuan pribadi yaitu totalitas impresi, pikiran, perasaan yang membentuk perasaan dasar, dan f) keadaan bangun/terjaga secara normal.

Kesadaran merupakan sebuah elemen penting dalam hidup manusia. Dikarenakan kesadaran merasuk kedalam proses tindakan berbicara, mendengar, dan berpikir. 

Dalam proses berbicara manusia perlu sadar dalam melontarkan kata-kata yang keluar dari mulut, agar kata-kata yang dilontarkan terdengar jelas. Tanpa kesadaran dalam berbicara, memungkinkan berbicara dengan menggunakan emosi. 

Sering kali hal ini yang menimbulkan kesalahpahaman dari lawan bicara. Namun untuk mengerti berbicara dengan kesadaran agar terhindar dari kesalahpahaman, hal ini diperlukan juga kesadaran untuk mendengar. 

Manusia perlu menyimak secara penuh pembicaraan dari manusia lainnya. Hal tersebut akan menimbulkan sebuah dialog yang positif. Ketika berbicara dengan sadar, outputnya akan menimbulkan sebuah perkataan yang jelas, lalu dibarengi dengan kesadaran dalam mendengar, hal tersebut akan menimbulkan hidup yang sangat dialogis.

Aku Sadar Maka Aku Ada

Proses sadar dalam berbicara, mendengar, dan berpikir merupakan sebuah poin utama yang harus dimiliki oleh manusia. Kesadaran ini penting bagi manusia, karena bisa menjadi sebuah self-defense dalam beradaptasi dengan segala hal yang sedang terjadi. Dalam berkomunikasi contohnya, dengan sadar manusia akan memilih cara atau gaya berkomunikasinya sendiri. 

Misalnya sebagian manusia menggunakan bahasa yang gaul dalam berkomunikasi, sebagian juga menggunakan penggabungan bahasa asli dan bahasa asing dalam berkomunikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun