Mohon tunggu...
Anindita Rahmawati Marfuah
Anindita Rahmawati Marfuah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

kuning ceria

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesadaran Pola Makan Mahasiswa yang Tidak Teratur

30 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan di tingkat universitas setelah menyelesaikan sekolah menengah atas atau sederajat. Mahasiswa tentu memiliki segudang kesibukan akademik, organisasi dan pertemanan yang menyebabkan ketidak teraturan dalam mengelola waktu. Kemampuan manajemen waktu mahasiswa berbeda-beda. Namun mahasiswa sering kali memiliki manjemen waktu yang buruk. Selain manajemen waktu, setiap mahasiswa juga memiliki pola pikir yang berbeda.  Hal ini dapat dilihat dari cara mereka berpikir, bertingkah laku dan menjalani kehidupan sehari hari. 

Gaya hidup merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana seseorang akan menghabiskan waktu, cara seseorang dalam mengekspresikan sesuatu dan cara seseorang dalam memecahkan masalah. Bisa dibilang  gaya hidup merupakan kebiasaan yang dijalankan oleh seseorang. Gaya hidup dibagi menjadi dua yaitu gaya hidup sehat dan gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup sehat adalah dengan menjaga kebersihan, istirahat dengan cukup, makan tepat waktu dan sering berolahraga. Gaya hidup sehat akan memberikan dampak positif pada kesehatan badan dan pikiran. Ketika pola makan teratur dan istirahat cukup, fokus pikiran akan terjaga. Selain itu olahraga juga sangat penting untuk menjaga kebugaran dan memelihara otot otot dalam tubuh. 

Gaya hidup yang kedua adalah gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat seperti begadang, kurang istirahat, konsumsi kafein berlebih, makan tidak teratur, gizi tidak seimbang dan kurang olahraga. Sayangnya gaya hidup seperti inilah yang sering kali diterapkan oleh mahasiswa. Mereka melakukan gaya hidup seperti ini secara tidak sengaja atau terbawa arus kesibukan yang sedang mereka jalani. Padahal gaya hidup seperti ini memiliki dampak yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup mahasiswa. 

Sebagai seseorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi, tentu mahasiswa memiliki banyak tugas yang harus ia selesaikan. Tugas inilah yang seringkali membuat mahasiswa secara tanpa sengaja melakukan gaya hidup tidak sehat. Begadang menyelesaikan tugas ditemani kopi sudah menjadi kawan baik bagi mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa menjadi kurang istirahat. Padahal kurang istirahat sangat berpengaruh pada tingkat fokus mahasiswa dalam berpikir. Otak perlu istirahat menjadikan kinerja otak kurang maksimal. 

Selain begadang, mahasiswa juga bermasalah dengan pola makan. Sering kali mahasiswa meninggalkan sarapan dan malah mengatakan bahwa sarapan di rangkap dengan makan siang agar hemat. Hal ini sudah menjadi perkara wajar dalam kehidupan mahasiswa, apalagi yang merupakan seorang anak kos. Padahal hal ini memiliki dampak negatif bagi mahasiswa. 

Makan tidak tepat waktu akan menganggu cara berpikir otak. Nerpikir memerlukan energi yang cukup besar. Ketika perut kosong maka kadar gula darah dalam tubuh cenderung rendah dan tidak ada sumber energi yang dapat dicerna, sehingga terjadi penurunan energi dalam tubuh. Kondisi ini akan membuat otak kehilangan fokus atau kurang konsentrasi dan menyebabkan sulit diterimanya materi

Pola makan yang tidak teratur juga berpengaruh pada kesehatan pencernaan. Pola makan tidak teratur akan menyebabkan lambung sensitif dan asam lambung meningkat. Produksi asam lambung yang berlebih akan menyebabkan gesekan antara dinding lambung dan usus halus. Hal inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati. Gesekan tersebut akan lebih parah jika lambung dalam keadaan kosong karena menunda makan.

Bagi orang yang memiliki penyakit maag dan gerd, produksi asam lambung yang tinggi akan sangat berpengaruh. Bagi penderita maag, peradangan di lambung akan terasa sangat menyiksa ketika asam lambung meningkat. Begitu juga bagi penderita gerd. Gerd disebabkan karena otot kerongkongan bawah mengkerut sehingga asam lambung mudah naik. Hal ini mengakibatkan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit menelan.

Mahasiswa sebagai generasi yang akan meneruskan kehidupan bangsa seharusnya paham tentang sesuatu yang baik dan buruk. Jika mereka terus melanjutkan kebiasaan tidak sehat maka masa depan bangsa akan terombang-ambing. Mahasiswa harus merubah kebiasaan buruk agar tidak mendapatkan dampak positif dari apa yang mereka lakukan. Mereka seharusnya paham tentang dampak yang akan terjadi jika mereka salah mengambil keputusan. Maka dari itu, mari mulai menghilangkan kebiasaan buruk dan mengubahnya menjadi kebiasaan yang baik. Berubah dari hal hal kecil seperti pola makan akan berpengaruh besar untuk kehidupan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun