Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Rindu, Ragu, dan Pilu Mengetuk Pintu

23 September 2020   11:26 Diperbarui: 23 September 2020   11:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Ginette Smiler Sear from pexels

Rindu,
kau kah itu?

aku lupa kapan terakhir kali kau berkunjung
satu, tiga, lima
ah, barangkali tujuh bulan lalu
atau tujuh tahun?
mengapa kau tak pernah mau mengetuk 
pintu?

Ragu,
kau kah itu?

sudah berhari-hari bahkan berbulan-bulan kuperhatikan kau
selalu berdiri di ambang pintu
memaksaku untuk mengizinkanmu masuk
sebenarnya, apa yang kau inginkan dariku?

Pilu,
kau kah itu?

kadang kau begitu jauh
tersembunyi di lorong-lorong waktu
yang belum pernah dijangkau
kadang kau terasa seperti denyut dalam nadiku
kau biasa datang padaku
sebagai puing-puing dari masa lalu
pecahan-pecahan rindu
atau ampas-ampas ragu

23/09/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun